Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 14-15 Mei 2024. Prakirawan BMKG, Samuel R. Adiprabowo mengatakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara bergerak dari barat laut ke timur laut sekencang 6-15 knot. Adapun angin di bagian selatan bergerak dari timur ke tenggara dengan kecepatan 8-25 knot.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran,” katanya melalui keterangan tertulis, Selasa, 14 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Samuel, kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru, dan Laut Arafuru. Secara umum, pergerakan angin tersebut bisa memicu peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter.
Peringatan dini BMKG terkait gelombang tinggi mencakup wilayah perairan barat Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano-Bengkulu, perairan barat Lampung, dan Samudra Hindia Barat Sumatra. Gelombang ombak juga berpotensi meningkat di Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-Jawa Timur, perairan selatan Bali-Pulau Sumba, hingga Samudra Hindia Selatan Banten-Nusa Tenggara Timur. Kemudian juga di perairan Kepulauan Wakatobi, Laut Banda, perairan Pulau Buru, perairan Pulau Ambon-Kepulauan Lease, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru, Teluk Yos Sudarso, sampai Laut Arafuru.
Aktivitas nelayan yang sedang melaut berisiko terganggu angin sekencang lebih dari 15 knot. Nahkoda kapal penyeberangan atau feri juga diminta mewaspadai angin sekencang 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Adapun kapal kargo dan kapal pesiar wajib mewaspadai angin sekencang 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.
Peringatan dini BMkG juga berlaku untuk masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di wilayah pesisir pantai."Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir agar tetap selalu waspada," tutur Samuel.
Pilihan Editor: Korban Jiwa Banjir dan Longsor di Sumbar Tembus 50 Orang, Begini Langkah BNPB di Lokasi