Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat cuaca ekstrem sudah memicu 100 kejadian bangunan roboh sejak 2022 hingga pertengahan 2024. Kepala BPBD Jakarta, Isnawa Adji, mengatakan bangunan roboh di berbagai area di DKI akibat hujan lebat dan angin kencang. Catatan ini menunjukkan tingginya risiko kerusakan pada bangunan yang sudah rapuh atau tidak terawat, lalu diperparah oleh pergeseran tanah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Masyarakat perlu memperhatikan kondisi bangunan mereka, terutama yang sudah tua atau rusak,” kata Isnawa melalui keterangan tertulis, Senin, 11 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Isnawa, bangunan lama memerlukan perbaikan atau penguatan struktur agar tidak menimbulkan bahaya. Rumah dan gedung di kawasan rawan bencana juga membutuhkan pemeriksaan secara rutin.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk melapor ke pihak berwenang bila menemukan bangunan yang berisiko roboh. Langkah antisipasi kian urgen mengingat musim hujan sudah tiba, ketika potensi cuaca ekstrem semakin besar.
“Pemeriksaan kondisi atap, dinding, dan struktur penopang lainnya dapat mencegah terjadinya kecelakaan atau kerusakan lebih lanjut,” tutur Isnawa.
Untuk melaporkan kejadian bangunan roboh atau kerusakan struktural, kata dia, masyarakat DKI bisa menghubungi layanan darurat BPBD melalui nomor 112 Jakarta Siaga. Masyarakat juga diimbau agar selalu mengikuti informasi terbaru mengenai cuaca, begitu juga informasl soal peta peringatan dini pergerakan tanah dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Menyangkut cuaca ekstrem, tim BPBD Kota Bogor di Jawa Barat juga menangani 70 kejadian bencana alam dan non-alam selama 10 hari pertama November 2024. Dilansir dari Antara, Senin, 11 November 2024, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Hidayatulloh, mengatakan insiden pohon tumbang paling sering terjadi pada awal musim hujan ini. “Dari 70 kejadian, ada 26 pohon tumbang,” katanya.
Dari total kejadian bencana pada bulan ini, BPBD Kota Bogor juga mencatat 14 kejadian bangunan roboh, 13 kejadian angin kencang, 13 kejadian tanah longsor, dua insiden banjir, serta dua kali kebakaran.