Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Anggota DPR Amerika Usulkan UU Musim Berburu Bigfoot

UU dianggap potensial mendatangkan wisatawan yang ingin menikmati festival maupun perburuan Bigfoot. Sebagian mencemooh.

25 Januari 2021 | 20.39 WIB

Gambaran Bigfoot dalam film karya  Patterson-Gimlin  tahun 1967. (Wikipedia)
Perbesar
Gambaran Bigfoot dalam film karya Patterson-Gimlin tahun 1967. (Wikipedia)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPR di Oklahoma, Amerika Serikat, mengusulkan undang-undang yang akan menetapkan musim berburu Bigfoot--makhluk mirip kera besar yang diyakini sebagian kalangan hanya mitos. Usulan dimasukkan Rabu pekan lalu untuk dibahas saat reses DPR AS berakhir Februari mendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Pengusul adalah seorang Republiken, Justin Humphrey. Dia berasal dari daerah pemilihan di antaranya kawasan hutan Pegunungan Ouachita di Oklahoma sebelah tenggara. Di wilayah yang berbatasan dengan Arkansas itu pula biasa digelar festival Bigfoot setiap tahunnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Humphrey, penerbitan izin resmi berburu bisa sekaligus mendorong pariwisata setempat. "Membuatkan musim berburu yang aktual dan menerbitkan perizinan untuk orang-orang yang ingin berburu Bigfoot akan mendatangkan lebih banyak orang ke kampung halaman kita yang memang cantik," katanya.

Humphrey mengatakan undang-undang yang diajukannya itu tidak akan melegalkan pembunuhan terhadap Bigfoot, tapi hanya akan mengizinkan perangkap. Untuk itu dia juga berharap UU--kalau disetujui bisa berlaku mulai November mendatang--akan menyediakan uang $25 ribu untuk ditawarkan sebagai hadiah bagi mereka yang bisa menangkap hidup-hidup.

Micah Holmes, juru bicara untuk Oklahoma Department of Wildlife Conservation, yang selama ini mengawasi perburuan di Oklahoma, mengarakan kalau pihaknya menggunakan riset berbasis sains dan tidak mengganggap ada Bigfoot.

Dia membayangkan, dengan adanya UU itu nanti departemen itu akan sibuk dengan musim dan perizinan untuk sesuatu yang tidak mereka yakini ada. "Mengejutkan, kami belum pernah tahu proposalnya sebelumnya," kata Holmes.

D.W. Lee dari Mid-America Bigfoot Research Center menyebut Bigfoot sebagai makhluk campuran antara manusia dan orangutan. Lee mengaku telah mempelajari dan memburu makhluk itu puluhan tahun. “Saya pernah berpapasan 26 kali dengan apa yang saya bisa bilang adalah Bigfoot," katanya. 

AP | KOCO

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus