Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Badan Geologi Mencatat Adanya Aliran Lahar dari Gunung Karangetang, Masyarakat Diminta Waspada

Badan Geologi mencatat adanya aliran lahar dari Gunung Karangetang yang berada di Sulawesi Utara, Rabu, 7 Agustus 2024.

7 Agustus 2024 | 19.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro. ANTARA/HO-Pos PGA Karangetang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat adanya lahar yang turun dari Gunung Karangetang, Sulawesi Utara, Rabu, 7 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Pada pukul 12:30 WITA terjadi lahar di Sungai Batuawang kelurahan Bebali, Kecamatan Siau Timur, sehingga menutup jalan utama Ondong-Ulu Siau (Kecamatan Siau Timur dan Siau Barat) sekitar 150 meter dengan ketebalan sekitar 5 cm sampai 1.5 meter. Material lahar tampak bercampur dengan tanah,” kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangannya, Rabu, 7 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wafid mengatakan, berbarengan dengan laporan turunnya lahar tersebut, juga terjadi hujan gerimis hingga deras di sekitar Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Karangetang di Desa Salili, Kecamatan Siau Tengah, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu, 7 Agustus 2024, pukul 12.00 WITA.

Aliran lahar juga dilaporkan terjadi di Sungai Nanitu dan Sungai Timbelang di bagian barat Gunung Karangetang. Aliran lahar tersebut dilaporkan tidak merusakan infrastruktur jalan dan jalur listrik. “Pada kejadian lahar tersebut tidak ada korban jiwa dan harta,” kata Wafid.

Status aktivitas Gunung Karangetang masih di Level II atau Waspada sejak 19 November 2023. Badan Geologi merekomendasikan agar warga tidak beraktivitas dalam radius 1,5 kilometer dari Kawah Utama dan Kawah Utara, serta di arah sektoral 2,5 kilometer arah barat daya dan Selatan.

Badan Geologi juga meminta masyarakat mewaspadai ancaman lahar dan banjir bandang di sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Karangetang. “Potensi bahaya yang mungkin terjadi karena material hasil erupsi yang masih terakumulasi di lembah-lembah jalur luncuran/guguran lava. Hal ini berpotensi terjadinya guguran material lava kebagian hilir sehingga perlu kewaspadaan masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai terhadap lahar di waktu hujan deras di puncak atau di musim penghujan,” kata Wafid. 

Gunung Karangetang merupakan gunung strato dengan ketinggian 1.784 meter di atas permukaan laut. Gunung Karangetang berada di Pulau Siau di Kabupaten Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara. Badan Geologi mencatat karakteristik erupsi Gunung Karangetang berupa letusan strombolian, pertumbuhan kubah lava, guguran lava pijar, leleran lava, dan awan panas. Aktivitas erupsi dapat berasal dari Kawah Utara serta Kawah Selatan (Kawah Utama).

Badan Geologi mencatat aktivitas erupsi Gunung Karangetang terjadi pada November 2018 hingga Maret 2019. Selanjutnya aktivitas erupsi berpindah ke Kawah Selatan sejak Juli 2019. Erupsi terakhir terjadi pada 5 September 2023 dengan menghasilkan guguran lava yang meluncur ke Kali Batuawang sejauh 1 kilometer dari puncak gunung.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus