Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Banjir Bandang Terjang Perumahan, Ganjar Minta Semarang Perbaiki Tanggul

"Jika sudah diserahkan kepada pemerintah, ya pemerintah mesti membereskan ini," kata Ganjar di bekas lokasi banjir bandang Perumahan Dinar Indah.

13 Januari 2023 | 05.57 WIB

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek penanganan pascabanjir di Perumahan Dinar Indah, Meteseh, Kota Semarang, Kamis 12 Januari 2023. Banjir bandang menerjang perumahan itu setelah tanggul sungai jebol. FOTO ANTARA/HO-Humas Pemprov Jateng
Perbesar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek penanganan pascabanjir di Perumahan Dinar Indah, Meteseh, Kota Semarang, Kamis 12 Januari 2023. Banjir bandang menerjang perumahan itu setelah tanggul sungai jebol. FOTO ANTARA/HO-Humas Pemprov Jateng

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Pemerintah Kota Semarang memperbaiki tanggul Sungai Pengkol yang jebol dan airnya menerjang Perumahan Dinar Indah pada Jumat, 6 Januari 2023, lalu. Banjir bandang tersebut merendam rumah warga hingga dua meter. Satu warga tewas karenanya saat itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Ini sayangnya pengembangnya sudah tidak ada. Jika sudah diserahkan kepada pemerintah, ya pemerintah mesti membereskan ini," kata Ganjar saat mengunjungi Perumahan Dinar Indah Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang Kota Semarang pada Kamis, 12 Januari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Berdasarkan pantauannya, Ganjar menyebut kondisi tanggul telah keropos. Sementara posisi Perumahan Dinar Indah berada di sebelah sungai yang alirannya menikung. "Kalau melihat kondisinya, kualitas tanggul bagian atas ini mesti diganti temboknya," ujarnya.

Banjir pada Jumat sore pekan lalu tersebut membawa material lumpur menerjang permukiman. Akibatnya seluruh perabotan milik warga terendam lumpur. Hingga Kamis mereka masih membersihkan perabotan tersebut.

Ganjar meminta warga bersurat ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengajukan permintaan barang yang rusak akibat banjir. Termasuk segaram dan peratan sekolah. "Tulis kebutuhannya apa saja. Seragam, sepatu, nanti kalau sudah tak (saya) belikan," katanya.

Banjir yang berlangsung sekitar satu jam kemudian surut tersebut merendam pemukiman berpenghuni 147 jiwa dari 37 kelapa keluarga. Seorang warga meninggal lantaran terjebak seorang diri di rumah dalam kondisi sakit.

Banjir Pati

Sehari sebelumnya, untuk banjir di Kabupaten Pati, Ganjar meminta pembangunan segera kolam retensi atau polder di wilayah Kecamatan Juwana. Sebagian wilayah di kecamatan itu masih terendam banjir hingga saat ini. 

Ganjar mengaku sudah berkomunikasi langsung dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono terkait banjir di Kabupaten Pati, juga banjir di Kabupaten Kudus yang berkaitan. Dia menekankan penanganan melalui rekayasa atau engineering karena karakter wilayah cekungan.

“Tadi usulannya dibuat polder, terus kemudian dipompa. Jadi kolam-kolam retensinya dibuat. Nah Pati harus punya itu, kalau tidak ini banjir," katanya dikutip dari Antara.

Ganjar juga menuturkan bahwa banjir yang terjadi di Desa Doropayung, Kecamatan Juwana, merupakan salah satu contoh banjir musiman yang sering dihadapi warga. Bahkan pada 2014 terjadi banjir besar di daerah itu.

Rumah warga di Desa Kasiyan, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Berdasarkan data BPBD Pati, banjir sejak 31 Desember 2022 melanda puluhan desa tersebar di 11 kecamatan. Sebagian masih terendam hingga Senin 9 Januari 2023.(ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)

Dia juga mengaku sudah pernah meminta Bupati Pati, camat, kepala desa dan Kementerian PUPR untuk membantu memetakan daerah-daerah rawan banjir itu. "2023 ini mesti ditangani,” ujarnya.

Teknis penanganan, lanjut Ganjar, akan dikerjakan bersama antara Pemprov Jawa Tengah, Pemkab Pati, Kementerian PUPR dan Balai Besar Wilayah Sungai. Pemrpv, kata dia, bertugas mencarikan sumber anggarannya. Sedangkan PUPR mendesain area-area secara teknis. 

Baca juga: Gempa Susulan di Jayapura Tembus 600 Kali



Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Zacharias Wuragil

Zacharias Wuragil

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus