Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Sampit - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah berupaya menangkap buaya sepanjang empat meter dengan cara memancingnya. Umpan yang digunakan adalah 1,5 ekor ayam. BKSDA melakukannya di Desa Basirih Hilir, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotawaringin Timur, pada Minggu 22 Agustus 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Komandan Jaga BKSDA Pos Sampit, Muriansyah, menerangkan bahwa timnya merespons keresahan masyarakat setempat yang beberapa kali mendapati buaya itu naik ke darat. Satu kejadiannya yang terkini, pada Sabtu lalu, direkam di telepon seluler warga setempat. Buaya muara itu didapati di sebuah kebun dekat Sungai Sapihan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Buaya yang terlihat warga ada di tiga titik lokasi, mulai dari muara Sungai Sapihan sampai ke arah hulu sungai yaitu persawahan," kata Muriansyah.
Buaya jenis muara itu diperkirakan memiliki panjang empat meter. Muriansyah yang datang didampingi dua anggota Manggala Agni menemukan warga setempat sudah semakin takut beraktivitas di sungai. Menurut informasi yang dikumpulkannya, buaya sudah sering menyerang ternak milik warga setempat yakni ayam, itik dan angsa.
"Dalam beberapa tahun terakhir warga cukup sering melihat kemunculan buaya sehingga warga resah dan menjadi takut beraktivitas di sungai," katanya.
Lebar Sungai Sapihan sekitar enam meter dengan kedalaman yang terpengaruh pasang surut air laut. Sungai Sapihan bermuara ke Sungai Mentaya yang diketahui terdapat populasi buaya.
Hasil penelusuran tim BKSDA, di sepanjang Sungai Sapihan banyak ditemukan warga yang memelihara ternak yaitu ayam, itik, angsa, kambing dan sapi. Bahkan ditemukan satu lokasi kandang ayam potong yang limbahnya dibuang ke sungai.
Sungai Sapihan juga masih dimanfaatkan warga untuk mandi, cuci dan kakus atau MCK. Hal inilah yang menjadi kekhawatiran karena kehadiran buaya mengancam keselamatan warga yang sering beraktivitas di sungai.
"Kami menghimbau warga untuk lebih waspada dan berhati-hati saat beraktivitas di sungai, terutama saat gelap yaitu malam sampai subuh hari," kata Muriansyah.
Kemunculan buaya di sekitar permukiman warga selalu menjadi perhatian serius BKSDA. Tindakan kemudian dilakukan untuk mencegah terjadinya serangan buaya terhadap manusia. Jika buaya berhasil ditangkap maka akan dilepasliarkan ke Suaka Margasatwa Lamandau.