Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Batam - Pejabat sementara (Pjs) Wali Kota Batam Andi Agung meninjau drainase atau jalur air di Batam yang tersumbat oleh sampah dan ranting-ranting kayu. Sampah yang menumpuk juga tersangkut di kabel yang dipasang di dinding dranase. Tim bahkan sempat menemukan sampah ban bekas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Wajar (jika) hujan sebentar, (langsung) banjir, karena memang tidak ada jalan air," katanya di sela kegiatan tersebut, Jumat, 18 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tim yang dibawa Andi Agung sempat menyusuri Jalan Raja H. Fisabilillah di Batam Center, sebelum bergerak ke Jalan Duyung di depan DC Mall Kota Batam. Terlihat beberapa pegawai berseragam membersihkan drainase tersebut. Menurut dia, kondisi drainase kotor akibat tidak dibersihkan selama bertahun-tahun.
Banjir yang menggenangi pemukiman, kawasan industri, serta pusat perdagangan di Kota Batam pada Senin pagi, 14 Oktober lalu, juga ditengarai akibat penumpukan pasir di drainase. Dari dugaan awal, pasir itu berasal dari lahan yang digarap untuk perluasan pembangunan di Batam.
Untuk jangka pendek, Andi menginstruksikan gotong royong di kalangan pegawai pemerintahan. Kegiatan itu sudah tampak saat kunjungan lapangan. "Besok giliran pegawai di setiap kecamatan untuk melaksanakan gotong royong di tempat masing-masing,” katanya.
Adapun rencana jangka panjangnya berupa pelebaran drainase serta optimalisasi tempat pembuangan sampah (TPS). Menurut Andi, sebelumnya sudah ada normalisasi parit di simpang-simpang besar seperti di Kepri Mall yang ada di Jalan Sudirman, Sukajadi, Kota Batam.