Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

BMKG Prediksi Cuaca Jakarta Cenderung Berawan Hingga Sabtu Siang, Hujan Turun Sore Nanti

Cuaca di Indonesia pada periode 26 November hingga 1 Desember mendatang masih akan dipengaruhi oleh beberapa fenomena atmosfer

30 November 2024 | 07.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca Jakarta cenderung berawan sejak pagi hingga tengah hari nanti, Sabtu, 30 November 2024. Hujan kemungkinan baru turun pada sore menjelang malam nanti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut prediksi cuaca 24 jam yang dirilis BMKG pada pukul 19.00 WIB, Jumat kemarin, langit Jakarta berawan tebal sejak Sabtu dinihari. Cuaca berawan di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu lebih tebal dibanding wilayah DKI lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejak pagi pukul 07.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB nanti, mayoritas wilayah di Jakarta diperkirakan berawan. Kepulauan Seribu bakal berawan tebal namun belum sampai turun hujan. Sepanjang hari ini, angin umumnya berhembus dari barat daya ke barat sekencang 5 hingga 10 kilometer per jam.

BMKG memprediksi hujan mulai turun sejak sore menjelang pukul 19.00 WIB nanti. Hujan berintensitas ringan akan mengguyur Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Di saat yang sama wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Barat kemungkinan berawan tebal, sedangkan area Jakarta lainnya berawan.

Sepanjang Sabtu ini, suhu udara di Jakarta diramalkan tak akan lebih dari 31 derajat Celcius, sedangkan suhu terendahnya 24 derajat Celcius. Tingkat kelembapan udara di DKI sekitar 75-95 persen.

Tim BMKG sebelumnya mengingatkan bahwa pola cuaca di Indonesia sejak 26 November hingga 1 Desember mendatang masih akan dipengaruhi oleh beberapa fenomena atmosfer. BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang kemungkinan masih akan terjadi sepanjang periode itu.

Salah satu fenomena atmosfer yang memicu awan hujan adalah bibit Siklon Tropis 96S di Samudera Hindia sebelah barat daya Bengkulu. Bibit siklon ini memberi dampak langsung maupun tidak langsung terhadap cuaca dan perairan wilayah Indonesia bagian barat. Ada juga Dipole Mode Negatif yang disebut mirip dengan La Nina, hanya saja berasal dari Samudera Hindia. Dipole ini meningkatkan pasokan uap air yang memperkuat curah hujan di wilayah barat dan tengah Indonesia.

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus