Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 25-26 Januari 2024. Laut Natuna Utara diperkirakan menjadi area perairan dengan gelombang sangat tinggi, 4-6 meter, hingga besok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prakirawan BMKG, Ryan Putra Pambudi, menjelaskan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari utara-timur laut dengan kecepatan berkisar 6-25 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat-barat laut dengan kecepatan 6-30 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Makassar bagian selatan, Laut Sumbawa, Laut Flores, Laur Banda, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Babar, dan Laut Arafuru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kondisi ini menyebabkan peluang peningkatan gelombang di sejumlah wilayah perairan. Karena itu, BMKG mengingatkan tingginya risiko keselamatan pelayaran. "Seperti perahu nelayan, kapal tongkang, kapal ferry, dan kapal kargo atau kapal pesiar," kata Ryan melalui keterangan tertulis, Kamis, 25 Januari 2024.
Selain mencatat potensi gelombang sangat tinggi di Laut Natuna Utara, peringatan dini BMKG juga memperkirakan gelombang sedang dan tinggi. Sebagian besar wilayah perairan Indonesia diprediksi akan mengalami gelombang sedang setinggi 1,25-2,5 meter. Hanya perairan di utara Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna, perairan selatan Jawa Timur-Pulau Sumba, Samudra Hindia di selatan Jawa Timur-NTT, perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar, Laut Arafuru, dan Samudra Pasifik di Utara Halmahera yang berpotensi mengalami gelombang tinggi 2,5-4 meter.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Ryan menyampaikan peringatan dini gelombang tinggi BMKG.
IRSYAN HASYIM