Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Palembang - Banjir akibat hujan deras yang mengguyur Kota Palembang, Sumatera Selatan, sejak Ahad malam hingga Senin pagi, 16-17 Maret 2025, merendam sejumlah sekolah. Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang Adrianus Amri mengatakan siswa dari sekolah yang terdampak diizinkan belajar secara daring.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kita utamakan keamanan, takutnya anak bermain air lalu terbawa arus," kata Amri melalui keterangan tertulis pada Senin, 17 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dinas Pendidikan Palembang mencatat ada empat sekolah yang terdampak banjir sejauh ini, yaitu SD Negeri 165, SD Negeri 247, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 23, serta Taman Kanak-kanak DW Kota Palembang. Menurut Adrianus, materi pembelajaran para siswa SD dan TK ini tetap diberikan kepada siswa melalui WhatsApp, artinya jadwal pelajaran tetap berjalan.
Para guru tetap diwajibkan hadir ke sekolah untuk mengantisipasi adanya siswa yang datang ke sekolah. "Guru tetap hadir untuk absensi dan mengingatkan siswa. Namun, waktu kehadiran menyesuaikan dengan kondisi sekolah dan ketinggian banjir," ucap Amri.
Selama beberapa waktu terakhir, Kota Palembang terus diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Frekuensi hujan yang tinggi memicu banjir di berbagai lokasi.
Badan Meteorologi, Klimiatologi dan Geofisika (BMKG) masih terus memperbaharui prediksi potensi curah hujan. Hingga akhir pekan lalu, curah hujan tinggi yang menembus 150-300 milimeter sudah merundung Kota Palembang, Kabupaten Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI), serta Ogan Ilir.
Hujan lebat di wilayah-wilayah tersebut juga dipengaruhi oleh fenomena atmosfer, seperti belokan angin (shear line) serta gelombang Rossby dan Kelvin yang meningkatkan pertumbuhan awan hujan.