Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Ecoton Rilis Modul Sekolah Bebas Sachet sebagai Solusi Masalah Sampah Plastik di Gresik

Kegiatan Ecoton itu dihadiri oleh para pelajar tingkat dasar, menengah atas dan kader lingkungan setempat.

2 Februari 2024 | 17.48 WIB

Siswa Sekolah Dasar Muhammadiyah 1 Wringinanom, Gresik, saat melakukan kegiatan simulasi mengubah sampah plastik jadi kompos. Kegiatan ini berbarengan dengan launching modul sekolah bebas sachet dan keluarga sakinah oleh ECOTON, Kamis 1 Februari 2024. Sumber foto: Istimewa
Perbesar
Siswa Sekolah Dasar Muhammadiyah 1 Wringinanom, Gresik, saat melakukan kegiatan simulasi mengubah sampah plastik jadi kompos. Kegiatan ini berbarengan dengan launching modul sekolah bebas sachet dan keluarga sakinah oleh ECOTON, Kamis 1 Februari 2024. Sumber foto: Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ecological Observation and Wetland Conservation atau Ecoton menggelar dialog dan meluncurkan modul sekolah bebas sachet di Gedung Inspirasi Ecoton Gresik. Kegiatan yang berlangsung 31 Januari-1 Februari 2024 itu dihadiri oleh para pelajar tingkat dasar, menengah atas dan kader lingkungan setempat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Selaku penulis modul, Firly Mas’ulatul Janah ingin mengajak seluruh anak muda menjadi agen perubahan positif bagi lingkungan sekitarnya. Salah satu cara yang bisa dilakukan dengan meluncurkan modul untuk dipedoman oleh para guru dalam mengedukasi siswa di sekolah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Muasal peluncuran modul sekolah bebas sachet ini, dikatakan Firly, adalah bagian dari jawaban atas permasalahan lingkungan. Ia mencatat data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, bahwa 184 anak di Surabaya menderita diabetes akibat jajanan sachet.

“Ditambah lagi sampah yang dihasilkan oleh jajanan sachet ini mencemari lingkungan, kerugiannya juga jadi bertambah banyak,” kata Firly dari keterangan yang diterima Tempo, Kamis 1 Januari 2024.

Firly meyakini dengan peluncuran modul sekolah bebas sachet, mampu membawa dampak perubahan yang signifikan terhadap permasalahan ini. Namun realisasinya juga harus didorong oleh para guru dan masyarakat setempat, supaya siswa-siswa yang digadang-gadang menjadi agen perubahan lingkungan bisa terdukasi dengan maksimal. “Anak-anak bisa menjadi agen perubahan untuk menyelamatkan bangsa,” ujar Firly.

Lebih lanjut, Firly menilai modul sekolah bebas sachet ini mampu untuk mengajak anak-anak menjadi pemimpin gerakan positif, sebab terdapat edukasi pembentukan karakter dengan beberapa metode pendekatan. Pada modul ini Firly menggunakan tiga pendekatan di antaranya membentuk sekolah bebas sachet, edukasi kepada kader lingkungan dan membentuk keluarga sadar kelola dan kurangi sampah.

Sementara itu, guru di SD Muhammadiyah 1 Wringinanom Gresik, Khoirun Nisak menyampaikan apresiasinya terhadap peluncuran dan dialog modul sekolah bebas sachet. Ia menilai bahwa modul tersebut sangat berguna pada para guru dalam mengedukasi siswa sebagai kader lingkungan.

“Modul ini akan pakai, salah satunya juga bagian dari perwujudan Sekolah Adiwiyata,” ucap Khoirun. “Modul ini cukup lengkap, namun perlu ditambahkan lagi materi tentang hubungan spiritual dengan lingkungan, agar kemampuan siswa semakin bertambah,” ujar Wali Murid, Eka Restart, menambahkan.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus