Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Evaluasi Korban Bencana Banjir Bandang Gorontalo Terkendala Arus Deras dan Gelapnya Malam

Tim Tagana Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo, kesulitan melakukan evakuasi korban bencana banjir yang menerjang enam desa tadi malam.

8 April 2024 | 00.08 WIB

Image of Tempo
material-symbols:fullscreenPerbesar
Tangkapan layar dari video kiriman Kepala Desa Tolite Jaya menampilkan sebuah rumah di desanya yang terendam banjir di Kecamatan Tolinggula, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, pada Ahad, 7 April 2024. ANTARA/Susanti Sako

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo, kesulitan mengevakuasi warga Kecamatan Tolinggula yang terkena dampak banjir bandang sejak Ahad, 7 April 2024, pukul 20.58 WITA. Penasihat Tagana Gorontalo Utara, Rizan Demanto, mengatakan banjir berarus deras dan kondisi malam hari menjadi kendala upaya evakuasi korban bencana yang dilakukan tim Tagana dan Kampung Siaga Bencana (KSB) di desa setempat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rizan mengatakan, Tagana Kabupaten Gorontalo Utara telah meminta PLN segera memadamkan listrik di daerah bencana banjir untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Warga di daerah bencana banjir menghadapi risiko tinggi lantaran memilih berlindung dengan naik ke plafon rumah karena ketinggian air terus bertambah dan hujan terus mengguyur

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Seperti di Desa Tolinggula Tengah, beberapa remaja puteri menyebarkan rekaman suara melalui aplikasi Whatsapp untuk meminta bantuan sebab mereka terpaksa naik ke plafon rumah untuk menyelamatkan diri," kata Rizan seperti dikutip dari Antara pada Ahad malam, 7 April 2024. "Alhamdulillah listrik sudah padam."

Angky Hilimi, warga Kecamatan Tolinggula, menyatakan tidak tahu bagaimana meminta pertolongan cepat bagi sembilan orang keluarganya yang terjebak di plafon rumah. "Beberapa lansia berupaya naik ke tumpukan kursi, di atas lemari dengan kondisi terendam air," kata dia. "Namun ada pula yang diangkut ke lantai dua. Tidak semuanya dapat dievakuasi sehingga upaya ini harus secepatnya." 

Warga lainnya, Alfian Pomalingo, mengungkapkan telah menyisir permukiman warga untuk membantu proses evakuasi. Menurut dia, sebagian warga yang masih dapat dijangkau segera diangkut menggunakan kendaraan bak terbuka untuk dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

"Meski ratusan rumah terendam banjir namun upaya evakuasi seadanya harus terus dilakukan," kata Alfian seraya mengatakan harapannya agar pemerintah segera mengirimkan peralatan, seperti perahu karet, untuk mempercepat proses evakuasi.

Sebelumnya, banjir menerjang enam desa di Kecamatan Tolinggula yang berlokasi di wilayah barat Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, pada Ahad malam, sekitar pukul 20.58 WITA. Enam desa itu terendam banjir berarus deras dengan ketinggian hingga lebih dari pinggang orang dewasa, yakti Desa Tolite Jaya, Limbato, Ilotunggula, Tolinggula Ulu, Tolinggula Tengah, dan Molangga. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus