Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Gempa Hari Ini Juga Goyang Sukabumi, Ini Data dan Penjelasan BMKG

Gempa tektonik kembali menggoyang wilayah Jawa Barat. Yang kedua yang bisa dirasakan sepanjang hari ini, Senin 8 April 2024.

8 April 2024 | 23.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa tektonik kembali menggoyang wilayah Jawa Barat. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), lindu bermagnitudo 3,4 berpusat di darat di wilayah Sukabumi terjadi pada Senin malam, 8 April 2024, pukul 20.31 WIB.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Guncangan gempa ini dirasakan di wilayah Sukabumi pada skala intensitas II MMI. Getarannya dirasakan oleh beberapa orang dan membuat benda-benda ringan yang digantung di dalam rumah bergoyang. Menurut BMKG, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang, Hartanto, pusat atau episenter gempa terletak pada koordinat 7,31 derajat Lintang Selatan dan 106,57 derajat Bujur Timur. Lokasi tepatnya berada di darat pada jarak 35 kilometer arah tenggara dari pusat Kabupaten Sukabumi.

Gempa tergolong dangkal dengan kedalaman 34 kilometer. “Gempa akibat subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia,” ujar Hartarto lewat keterangan tertulis Senin malam, 8 April 2024.   

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. 

Sebelumnya pada hari ini, gempa tektonik  menggoyang sebagian wilayah Kabupaten Garut dan Bandung, pada pukul 14.07 WIB. Kekuatan gempa bermagnitudo 2,6 dengan skala intensitas II MMI. Getarannya terasa di Kecamatan Majalaya dan Kertasari di Kabupaten Bandung.

Pusat sumber atau episenter gempa ini juga berada di darat, pada jarak 28 kilometer arah barat daya pusat Kabupaten Garut. Kedalaman sumber gempanya 10 kilometer, atau tergolong sebagai gempa dangkal. “Gempa akibat aktivitas sesar aktif wilayah setempat,” ujar Hartarto.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus