Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hasil pemantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mencatat telah terjadi tiga kali gempa susulan Bolaang-Mongondow-Minahasa, Sulawesi Utara, sepanjang malam hingga pagi ini, Minggu 7 November 2021. Dari kejadian gempa utama berkekuatan Magnitudo 6,0 pada Sabtu malam pukul 21.37 WIB atau 22.37 waktu setempat, BMKG belum menerima laporan adanya kerusakan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tiga kali gempa susulan yaitu pada pukul 01.22.51 WITA (M3,7), pukul 04.04.45 WITA (Mag. 2,9) dan pukul 06.58.49 WITA (Mag. 2,9)," kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Daryono, melalui akun media sosialnya, Minggu pagi ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gempa utama--sempat dikabarkan berkekuatan M6,2--diukur menggoyang terkuat di Bolaang Mongondow Timur, yakni dalam skala intensitas IV sampai V MMI. Pada skala ini getaran gempa bisa dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
Terbukti lewat kesaksian sejumlah warganet di akun infoBMKG. Mereka yang berada di Sulawesi Utara dan Gorontalo rata-rata menyatakan bisa merasakan guncangan gempa itu cukup lama. Di antaranya yang dicuitkan akun @mbah_pirman, "Alhamdulillah Allah selamatkan. Lagi di Gorontalo, terasa goyang-goyang."
Kesaksian warganet dari daerah lain di Sulawesi juga sejalan dengan keterangan BMKG kalau gempa dari laut, 71 kilometer arah tenggara Bolaang Mongondow Selatan, itu bisa dirasakan di Kotamobagu (ibu kota Kabupaten Bolaang Mongondow) hingga skala IV MMI. Atau di Talibu-Gorontalo-Bitung III MMI, dan Tomohon-Manado II-III MMI. Hasil pemodelan menunjukkan, gempa dari kedalaman 20 kilometer itu tidak sampai berpotensi tsunami.
Menurut Daryono, gempa Bolaang Mongondow-Minahasa merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Sangihe dengan mekanisme sumber menunjukkan pergerakan sesar naik (thrust fault).
Data BMKG mencatat, pada Sabtu pagi gempa juga mengguncang di Poso, Sulawesi Tengah. Gempa berpusat di darat itu terukur pada skala IV MMI, yang artinya bisa dirasakan banyak orang di dalam rumah dan membuat pintu dan jendela berderik. Gempa magnitudo 5,4 ini memiliki pusatnya di kedalaman 10 kilometer.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.