Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa yang mengguncang Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara, Rabu siang ini, 8 Juli 2020, tak berpotensi tsunami. Gempa yang bersumber dari laut, 47 kilometer barat laut Lotu, Nias Utara, itu berkekuatan 4,9 Magnitudo--dimutakhirkan dari data sebelumnya 5,0 M.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, lewat keterangan tertulisnya menyebutkan pusat atau episentrum gempa terletak pada koordinat 1,27 LU dan 96,97 BT. Gempa tergolong dangkal dengan kedalaman 14 kilometer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penyebab gempa itu, menurut Daryono, akibat aktivitas subduksi atau penunjaman lempeng. “Deformasi batuan tepatnya terjadi di zona megathrust, yaitu bidang kontak antar lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia,” kata dia.
Hasil analisis mekanisme sumber gempa menunjukkan lindu itu memiliki mekanisme sesar naik (thrust fault). Dampak gempa berupa guncangan dirasakan di daerah Nias Utara dan Gunung Sitoli dengan skala intensitas III MMI. Getaran dengan intensitas ini diilustrasikan terasa di dalam rumah seakan ada truk yang berlalu.
Sementara di Kabupaten Nias guncangan gempa terasa dengan skala intensitas II MMI. Sejauh ini menurut BMKG belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Pemantauan BMKG hingga pukul 11.35 WIB aktivitas gempa susulan nihil.