Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

lingkungan

Gunung Marapi Kembali Erupsi, Sejumlah Penerbangan di Bandara Minangkabau Dibatalkan

Letusan Gunung Marapi disertai dengan suara gemuruh dan hujan abu tipis di beberapa wilayah sekitar gunung.

28 Maret 2024 | 18.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan erupsi yang terjadi sebanyak 5 kali dan 13 embusan pada Rabu, 27 Maret 2024. Erupsi pertama tercatat pada pukul 00.13 WIB dini hari dengan tinggi kolom abu mencapai 1.500 meter di atas puncak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sementara aktivitas Gunung Marapi pada Kamis, 28 Maret 2024, tercatat 1 letusan dengan 51 embusan. Letusan tersebut disertai dengan suara gemuruh dan hujan abu tipis di beberapa wilayah sekitar gunung, seperti Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Agam, dan Kota Bukittinggi. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan Gunung Marapi dengan Level III (Siaga).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan terjadinya erupsi dan arah angin letusan menyebabkan sejumlah penerbangan dibatalkan. Pihak Bandara Minangkabau mengeluarkan pemberitahuan untuk operasional bandara ditutup sementara dari pukul 10.21 WIB.

Erupsi Gunung Marapi pada 27 Maret tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material yang signifikan. Namun, masyarakat di sekitar gunung diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari PVMBG.

"Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi," kata Muhari melalui keterangan tertulis, Kamis.

BNPB mengimbau masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu warga diminta mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.

 

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus