Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Marapi yang berlokasi di Sumatera Barat mengalami erupsi sebanyak tiga kali pada pagi ini, Senin, 19 Februari 2024, dalam durasi kurang dari dua jam. Terkini, Gunung Marapi menjadi gunung api dengan jumlah letusan terbanyak pada 2024, yakni mencapai 59 kali erupsi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Letusan pertama Gunung Marapi terjadi pada pukul 08.36 WIB, tapi visual letusan tidak teramati. Erupsi ini terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 6,1 mm dan durasi 47 detik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemudian berselang satu jam berikutnya, tepatnya pada pukul 09.23 WIB, Gunung yang memiliki ketinggian 2.884 mdpl tersebut meletus lagi. Namun, tinggi kolom abu lagi-lagi tak teramati.
Berdasarkan rekaman seismograf Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, durasi letusan mencapai 1 menit 18 detik dengan magnitudo maksimum 5,8 mm.
Letusan ketiga terjadi sekitar pukul 09.57 WIB dengan amplitudo maksimum 11,1 mm dan durasi kurang lebih 28 detik. "Namun tinggi kolom abu tidak teramati," kata Plt. Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, dalam keterangan tertulisnya, Senin 19 Februari 2024.
Saat ini Gunung Marapi berada pada status Level III atau siaga. Wafid mengimbau agar masyarakat sekitar ataupun wisatawan tidak melakukan kegiatan dalam radius 4,5 km dari pusat erupsi, yakni Kawah Verbeek.
Wafid meminta agar masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliaran, ataupun bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi tetap waspada. "Selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan," katanya.
Aminuddin