Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Lumajang - Gunung Semeru di Jawa Timur erupsi beruntun hingga 10 kali pada Kamis, 2 Januari 2024. Ketinggian kolom abu akibat erupsi teramati hingga setinggi 1.200 meter di atas puncak atau 4.876 meter di atas permukaan laut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Liswanto, Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru di Lumajang mengatakan, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah utara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari catatan rekaman seismogram pos pantau yang berada di Gunung Sawur, Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, sepanjang Kamis dini hari hingga siang ini, Semeru erupsi secara hingga 10 kali.
Kejadian erupsi gunung api tertinggi di Pulau Jawa ini tercatat pada pukul 00:57, 02:41, 05:05, 07:57, 08:51, 10:02, 11:18, 11:22, 11:25 dan 11:37. Intensitas erupsi tertinggi terpantau sejak pukul 11:00 hingga 12:00. Dalam tentang waktu satu jam itu, Semeru erupsi hingga 4 kali. Namun secara visual, erupsi tidak teramati karena terhalang awan tebal.
Liswanto mengatakan tingkat aktivitas Gunung Api Semeru masih tetap di Level II (Waspada). Sementara itu pos pantau Gunung Semeru mengamati dalam 24 jam terakhir hingga Kamis dini hari terjadi sejumlah kegempaan. Sebanyak 34 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 10-23 mm, dan lama gempa 53-145 detik. Satu 1 kali gempa guguran dengan amplitudo 3 mm dan lama gempa 50 detik.
Tercatat juga 7 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-8 mm, dan lama gempa 34-62 detik. Kemudian ada 3 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 9-20 mm, S-P 22-26 detik dan lama gempa 52-86 detik. Pos pantau juga merekam 1 kali gempa Getaran Banjir dengan amplitudo 10 mm, dan lama gempa 4950 detik.
Dengan status Gunung Semeru berada pada level II (Waspada) seperti saat ini, Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi kepada warga sekitar. Antara lain, tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak 8 km tersebut, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.
PVMBG juga meminta warga tidak beraktivitas dalam radius 3 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan bahaya lontaran batu (pijar). Selain itu masyarakat diharapkan selalu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak gunung, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.