Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Hujan Dua Hari di Sukabumi Picu Banjir dan Longsor, Jembatan Ambruk Akibat Tanah Amblas

Jembatan penghubung Kota Palabuhanratu menuju Geopark Ciletuh sepanjang 12 meter itu amblas akibat cuaca ekstrem.

4 Desember 2024 | 20.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hujan selama dua hari berturut-turut di Sukabumi, Jawa Barat, sejak kemarin hingga hari ini, Rabu, 3 Desember 2024, memicu banjir, tanah longsor, serta jembatan ambruk. Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono, mengatakan jembatan yang runtuh berada di jalan rute Loji-Puncak Darma.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sementara jalur ditutup sambil menunggu perbaikan yang kini sedang dilaksanakan," kata Bambang melalui keterangan resmi, Rabu, 4 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Bambang, jembatan itu ambruk sekitar pukul 05.00 WIB, Rabu pagi, akibat cuaca ekstrem. Akses penghubung Kota Palabuhanratu menuju Geopark Ciletuh sepanjang 12 meter itu amblas.

Sejak bulan lalu hingga 4 Desember ini, Dinas BMPR mencatat 53 kali insiden longsor di berbagai daerah di Jawa Barat. Sebanyak 51 kejadian, kata dia, dapat teratasi dan lalu lintasnya bisa berfungsi kembali.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena, mengatakan cuaca ekstrem selama dua hari terakhir juga menyebabkan banjir di beberapa lokasi, mulai dari Desa Tegallega di Kecamatan Ciemas, Kecamatan Cidolog; Kecamatan Gegerbitung; Desa Sirnamekar, Kecamatan Tegalbuleud; serta Kecamatan Pabuaran. Ada juga longsor di 8 lokasi, serta pergerakan tanah di 4 lokasi.

"Kami mengevakuasi titik lokasi bencana. BPBD Kabupaten Sukabumi masih mendata dan melakukan assessment," kata Deden, dikutip dari keterangannya.

Adapun longsor tercatat di Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan; Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok; Desa Babakan Panjang, Kecamatan Nagrak; Desa Cibaregbeg, Kecamatan Sagaranten; Desa Loji, Kecamatan Simpenan; Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu. Ada juga peristiwa serupa di Desa Hegarmamah, Kecamatan Warungkiara; serta Desa Lengkong, Kecamatan Lengkong.

Kejadian pergerakan tanah dilaporkan di empat lokasi, yakni di Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar; Desa Bantargadung, Kecamatan Bantargadung. Dua lokasi lainnya yaitu di Desa Bantargadung, Kecamatan Bantargadung.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus