Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Jalan Tol Betung-Jambi Akan Miliki Terowongan Harimau Sumatera

Dodi ingin memastikan bila kontraktor akan membangun terowongan khusus bagi perlintasan harimau sumatera.

5 Januari 2021 | 14.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah mobil memasuki pintu Tol Dumai di Dumai, Riau, Jumat, 25 September 2020. Tol Trans Sumatera ruas Dumai-Pekanbaru sepanjang 131 kilometer mulai dioperasikan hari ini. ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Sekayu-Bupati Musi Banyuasin (Muba) Dodi Reza Alex Noerdin memastikan proyek jalan tol ruas Betung-Tempino-Jambi bakal masuk ke beberapa wilayah hutan yang menjadi rumah bagi hewan, bahkan harimau sumatera.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tidak ingin habitat yang dilindungi tersebut tergusur oleh proyek nasional itu, Dodi ingin memastikan bila kontraktor akan membangun terowongan khusus bagi perlintasan harimau sumatera.

"Bisa jadi nanti dengan dibangunnya perlintasan atau terowongan khusus harimau ini yang pertama di dunia," katanya, Selasa, 5 Januari 2021.

Menurut Dodi, kontraktor menyanggupi untuk membangun perlintasan khusus satwa liar yang ada di Taman Nasional Sembilang dengan Suaka Margasatwa Dangku pada Km 65+400. Kondisi ini, kata dia, hal positif karena selain bisa menyelamatkan habitat satwa liar juga dapat mendorong percepatan proyek jalan tol trans Sumatera (JTTS).

Dodi menginginkan agar exit tol di wilayahnya berdampak juga bagi pembangunan ekonomi di sekitar. Dia menyebut exit tol berada di kawasan segi tiga emas yang meliputi kawasan terintegrasi antara pusat ekonomi dan ruas jalan penghubung antarkabupaten. "Kami komitmen untuk melindungi hutan dan segenap isinya.

Puluhan ekor harimau dan gajah masih menjadi penghuni hutan belantara di sejumlah kecamatan di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Dodi menegaskan satwa liar tersebut ditemukan di antaranya di wilayah hutan PT Reki (Restorasi Ekosistem Indonesia) di Kecamatan Batanghari Leko, Bayung Lencir dan kecamatan lainnya. Untuk mencegah terjadinya konflik warga dan satwa tersebut, dia menyerukan sejumlah pemangku kepentingan untuk turut serta menjaga ekosistem satwa liar.

PARLIZA HENDRAWAN

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus