Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Jokowi Bandingkan Udara IKN, Potensi Hujan Kota Besar, dan YouTube Buru Pelanggan di Top 3 Tekno

Topik tentang Presiden Jokowi mengklaim udara di IKN Nusantara lebih baik dibanding ibu kota negara lainnya menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

15 Agustus 2024 | 06.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno dimulai dari topik tentang Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengklaim bersihnya udara di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan indeks kualitas udara yang lebih baik dibanding ibu kota negara lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berita populer selanjutnya tentang Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebanyak 14 wilayah di Indonesia berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan pada Rabu, 14 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, YouTube berencana menindak pelanggan premiumnya yang memanfaatkan virtual private network (VPN) untuk mendapatkan layanan dengan harga murah. Koneksi privat itu digunakan untuk memanipulasi sumber jaringan, sehingga pengguna bisa saja masuk ke server YouTube di negara lain tanpa berpindah lokasi.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengklaim bersihnya udara di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan indeks kualitas udara yang lebih baik dibanding ibu kota negara lainnya.

Klaim itu disampaikan Jokowi ketika mengajak Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menteri Pertahanan yang juga Presiden terpilih Prabowo Subianto, serta para menteri Kabinet Indonesia Maju meninjau area embung di IKN, Kalimantan Timur, sebelum melaksanakan sidang kabinet pada Senin pagi, 12 Agustus 2024.

"Ya pertama saya ingin Pak Wapres, Pak Prabowo dan semua menteri merasakan betapa bersihnya udara di pagi hari di IKN. Tadi kita cek untuk air quality index-nya 6, padahal maksimal itu 50 di ibu kota negara lain," kata Jokowi.

Dia menambahkan bahwa kualitas udara di IKN sangat bersih dan baik untuk kesehatan. Jika dibandingkan dengan Singapura yang memiliki indeks kualitas udara di angka 53, indeks kualitas udara di IKN hanya berada di angka 6.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebanyak 14 wilayah di Indonesia berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan pada Rabu, 14 Agustus 2024.

Prakirawan BMKG Syndhy Indah Pratiwi, sebagaimana dikutip Antara, mengatakan wilayah yang berpotensi dilanda hujan intensitas ringan itu adalah Palembang (Sumatera Selatan), Jambi, Pangkal Pinang (Kepulauan Bangka Belitung), Medan (Sumatera Utara), Tanjung Pinang (Kepulauan Riau), dan Gorontalo.

"Berikutnya adalah Kota Padang (Sumatera Barat), Tanjung Selor (Kalimantan Utara), Pontianak (Kalimantan Barat), Palangka Raya (Kalimantan Tengah), Palu (Sulawesi Tengah), Ambon (Maluku), Sorong (Papua Barat), dan Manokwari (Papua Barat)," kata Syndhy.

Selain hujan dengan intensitas ringan, dia menyampaikan terdapat beberapa wilayah yang berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang. Wilayah-wilayah itu adalah Samarinda (Kalimantan Timur), Ternate (Maluku Utara), Nabire (Papua), Jayapura (Papua), Jayawijaya (Papua Pegunungan), dan Merauke (Papua Selatan).

YouTube berencana menindak pelanggan premiumnya yang memanfaatkan virtual private network (VPN) untuk mendapatkan layanan dengan harga murah. Koneksi privat itu digunakan untuk memanipulasi sumber jaringan, sehingga pengguna bisa saja masuk ke server YouTube di negara lain tanpa berpindah lokasi.

Dikutip dari GSM Arena, Rabu, 14 Agustus 2024, biaya langganan YouTube cenderung berbeda di setiap negara. Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh sejumlah pengguna yang ingin mendapat harga murah. Metode yang berkembang di kalangan pengguna premium ini belakangan diketahui oleh manajemen YouTube.

Penyedia layanan video streming tersebut menegaskan akan menindak pengguna premium yang ketahuan mengakali layanan dengan VPN. "Mereka menggunakan VPN untuk berpura-pura berada di negara yang biaya berlangganannya lebih murah, dan mendaftar di sana," kata seorang analis teknologi global yang dikutip oleh GSM Arena.

Seorang juru bicara YouTube, yang tidak disebutkan namanya, juga menyampaikan bahwa perusahaannya sudah menerbitkan sistem untuk melacak kesesuaian server jaringan. Jika lokasi asal pengguna terindikasi tidak akurat, YouTube bakal meminta pembaharuan informasi penagihan layanan premium.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus