Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Kawanan Gajah Liar Ganggu Kerja Pantarlih Pilkada Lampung Barat, Kok Bisa?

Kehadiran kawanan gajah liar dekat permukiman tak hanya membuat resah warga petani pemilik kebun kopi di Suoh, Lampung Barat.

7 Juli 2024 | 22.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kawanan gajah liar yang merusak kebun kopi milik warga di Pemangku Rowo Agung, Pekon (Desa) Rowo Rejo, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat. ANTARA/HO-Satgas Suoh

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Lampung Barat - Kehadiran kawanan gajah liar dekat permukiman tak hanya membuat resah warga petani, tapi juga petugas pencocokan dan penelitian data pemilih pilkada. Ini seperti yang terjadi di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh di Kabupaten Lampung Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Menjadi kendala coklit karena warga banyak ikut menghalau kawanan gajah," kata Kasubbag Perencanaan Data dan Informasi KPU Lampung Barat, Okto Priadi, saat dihubungi, Minggu 7 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mencontohkan di PS 06 Talang Jeporo, Pemangku Marga Jaya, Pekon Bandar Agung, Kecamatan Bandar Negeri Suoh. Di wilayah tersebut setidaknya ada sebanyak 382 pemilih yang akan dicocokkan dan diteliti datanya untuk Pilkada Lampung Barat 2024.

"Dari jumlah data tersebut baru ter-coklit sebanyak 200 pemilih, masih ada sekitar 182 lagi," kata Okto sambil menambahkan, "Warga banyak yang tidak ada di tempat karena ikut menghalau kawanan gajah."

Selain Kecamatan Bandar Negeri Suoh, kawanan gajah juga mendekati Pekon Sidorejo, Kecamatan Suoh. Dampaknya, petugas pendaftaran pemilih di lokasi itu juga tidak bisa bertemu dengan warga karena alasan yang sama.

"Data yang akan di-coklit oleh pantarlih di Pekon Sidorejo ini sebanyak 882 dan yang telah ter-coklit sebanyak 256," ujar dia.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, sejumlah gajah liar telah masuk ke kebun kopi dan cokelat milik warga di Pemangku Rawa Agung, Pekon (Desa) Rowo Rejo, Kecamatan Suoh. Lokasi kawanan gajah liar itu 50 meter dari permukiman. 

Pembina Satgas Konflik Gajah Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS), Sugeng Hari Kinaryo Adi, menerangkan posisi gajah liar tersebut masih berpencar menjadi dua kelompok. Selain di kebun kopi, sebagian ada di dekat kebun sawit. Mereka seluruhnya belasan ekor. 

Sugeng menjelaskan, pihaknya bersama masyarakat setempat masih melakukan pemantauan terhadap kawanan gajah liar tersebut sembari melaksanakan penghadangan dan penghalauan dari permukiman. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus