Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Restu Gunawan mengatakan pihaknya akan mengusulkan Jalur Rempah sebagai warisan budaya dunia pada 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dalam lini masa, kami akan mengusulkan Jalur Rempah sebagai warisan budaya dunia pada 2024. Ini bukan ikut-ikutan China yang sudah punya Jalur Sutera. Tapi memang kita memiliki potensi,” ujar Restu di Jakarta, Kamis, 9 Juni 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia menambahkan Jalur Rempah tidak kalah dibandingkan Jalur Sutera untuk kebudayaannya. Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan akan mengusulkan Jalur Rempah sebagai warisan budaya dunia untuk kategori jalur.
“Kategori jalur ini lebih rumit, bagaimana konektivitas pelabuhan Banda, Ternate, Tidore, Makassar, Surabaya. Ini sedang riset karena berbasis pada bukti. Tidak sekadar katanya,” ujarnya.
Riset yang dilakukan, baik berupa konektivitas, kesenian maupun peninggalan dari Jalur Rempah tersebut. Riset dilakukan mulai Pantai Utara Jawa, Banjarmasin, Aceh, dan lainnya.
“Sebenarnya kami ingin melibatkan negara lain, karena Jalur Rempah itu dari Banda ke Malaka, India, Mesir, Damaskus, hingga ke Eropa. Sebelum jalur ke Afrika dan China. Ini tergantung pada tim peneliti kita, karena riset membutuhkan usaha yang berat juga,” kata dia.
Kementerian Pendidikan menyelenggarakan kegiatan Muhibah Budaya Jalur Rempah, bekerja sama dengan dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), pemerintah daerah, serta berbagai komunitas budaya.
Kegiatan itu merupakan salah satu upaya diplomasi budaya yang diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia, serta upaya untuk melibatkan generasi muda agar mengenal narasi sejarah peradaban rempah dari geladak kapal.
Pelepasan Muhibah Jalur Rempah dilakukan di Dermaga Komando Armada (Koarmada) II, Surabaya, Jawa Timur, pada 1 Juni 2022. KRI Dewaruci bersama Laskar Rempah berlayar menuju ke Makassar, dilanjutkan ke Baubau dan Buton, lalu ke Ternate dan Tidore, kemudian ke Banda Neira, selanjutnya ke Kupang, serta kembali ke Surabaya pada 2 Juli 2022.