Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat daerah Batang di Jawa Tengah belum pernah dihantam gempa bumi yang memicu kerusakan. Kabupaten tersebut mendadak diguncang lindu berkekuatan magnitudo 4,4 pada Ahad sore, 7 Juli 2024, yang mengakibatkan korban luka dan kerusakan sejumlah bangunan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kejadian gempa bumi tersebut berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif di sekitar lokasi pusat gempa bumi,” begitu bunyi keterangan resmi Badan Geologi, tak lama pasca kejadian tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Merujuk catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di daerah pantai pada koordinat 109,75 BT dan 6,87 LS dengan kedalaman 6 kilometer. Titik lindu itu berjarak 4,2 kilometer di arah utara-timur laut Batang.
Badan Geologi memastikan lindu itu tidak memicu deformasi di dasar laut. Artinya, tidak ada potensi tsunami meski pusat guncangan berada di daerah pantai. Namun, tetap ada peringatan rawan tsunami dengan status rawan rendah hingga menengah di area pantai Kabupaten Batang. Untuk status tersebut, tinggi risiko tsunami yang diwaspadai berkisar 1 meter.
Gempa M4,4 itu mengakibatkan kerusakan bangunan di Kecamatan Batang, Warungasem, serta Wonotunggal. Ada juga korban luka. Gempa itu tercatat pada skala intensitas IV MMI atau dirasakan banyak orang dan bisa menyebabkan jendela dan pintu berderik.
Badan Geologi meminta masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Masyarakat juga diminta mewaspadai risiko gempa susulan yang kekuatannya kemungkinan lebih kecil. Gempa ini disebut tidak memicu bahaya sesar permukaan.
“Tidak berpotensi mengakibatkan bahaya ikutan berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah, dan likuefaksi,” begitu pernyataan tim Badan Geologi.