Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Hari Lahan Basah Sedunia atau World Wetlands Day (WWD) ialah hari peringatan diresmikannya perjanjian internasional untuk melindungi lahan basah di seluruh dunia. Peresmian perjanjian ini kemudian dikenal dengan Konvensi Ramsar karena diselenggarakan di Kota Ramsar, Iran pada tanggal 2 Februari 1971.
Baca :
Apa tujuan Hari Lahan Basah Sedunia?
Dikutip dari situs resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, tujuan diadakannya Konvensi Ramsar adalah untuk membangkitkan kesadaran mengenai konservasi dan pemanfaatan lahan basah atau wetlands secara bijaksana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Atas dasar tujuan tersebut, maka peringatan Hari Lahan Basah Sedunia dapat diramaikan dengan berbagai aksi yang dapat dilakukan untuk mendukung kegiatan nasional dan kolaborasi internasional demi menciptakan pembangunan, khususnya bagi lahan basah secara berkelanjutan di seluruh dunia.
Apa itu lahan basah?
Pada Konvensi Ramsar, dijelaskan bahwa lahan basah ialah daerah-daerah di mana air bertemu dengan tanah. Daerah ini ada yang memiliki air tergenang atau mengalir, dengan jenis tawar, asin, maupun payau.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lahan basah ini memiliki sumber perairan dari alam atau buatan dan bersifat permanen maupun sementara. Termasuk di antaranya wilayah perairan laut yang kedalamannya tidak lebih dari enam meter pada waktu air surut, rawa, payau, dan lahan gambut.
Dikutip dari situs resmi worldwetlandsday.org, berikut adalah beberapa jenis lahan basah beserta contohnya.
- Lahan basah pedalaman: rawa, danau, sungai, dataran banjir, lahan gambut, dan rawa
- Lahan basah pesisir: rawa air asin, muara, hutan bakau, laguna, dan terumbu karang
- Lahan basah buatan manusia: kolam ikan, sawah, dan ladang garam
Walaupun berbeda zona dan iklim, setiap negara tentu punya lahan basahnya masing-masing. Lahan basah pasti ada di daerah beriklim tropis hingga kutub, dataran tinggi hingga daerah kering.
Peran penting lahan basah bagi manusia dan kehidupan.
Dilansir dari menlhk.go.id, pada tahun 1991 Indonesia turut menjadi anggota Konvensi Ramsar. Peristiwa ini ditandai dengan diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 48 Tahun 1991 tentang Ratifikasi Konvensi Ramsar di Indonesia.
Situs World Wetlands Day juga menyebutkan alasan penting di balik peringatan Hari Lahan Basah Sedunia. Penyebabnya adalah karena sejak tahun 1700-an, hampir 90% lahan basah dunia telah terdegradasi.
Lahan basah juga diketahui telah menyusut tiga kali lebih cepat dibanding penyusutan hutan. Sedangkan kontribusi ekosistem lahan basah sangatlah penting terhadap keanekaragaman hayati, mitigasi dan adaptasi iklim, ketersediaan air bersih, ekonomi dunia, serta berbagai manfaat lainnya.
Maka dari itu, kerusakan lahan basah ini menjadi isu yang sangat mendesak untuk disadari, diantisipasi, dan dipulihkan. Upaya pelesetarian untuk mencegah lebih banyak penyusutan dapat dilakukan bagi siapa pun. Karena dengan memulai, bisa menggerakkan orang-orang di sekitar untuk turut andil dan terdorong melakukan kegiatan yang sama.
Tema Hari Lahan Basah Sedunia
Tahun 2023 ini, Hari Lahan Basah Sedunia mengusung tema yang menyoroti tentang kebutuhan mendesak untuk memprioritaskan restorasi lahan basah.
Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal KSDAE selaku Administrative Authority Ramsar Indonesia memiliki kewajiban untuk menyuarakan nilai penting dari lahan basah kepada seluruh masyarakat. Hal ini dilakukan sebab Indonesia memiliki ekosistem lahan basah terluas di Asia setelah China.
PUTRI SAFIRA PITALOKA