Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Aceh - Sebanyak lima ekor Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) merusak perkebunan dan sejumlah rumah di dalamnya di Desa Blang Lango, Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, pada Minggu 4 September 2022 . Kerusakan rumah tergolong parah, beruntung tak sampai ada korban jiwa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Desa (Keuchik) Blang Lango, Jauhari, mengungkap bahwa selain rumah, kawanan gajah juga merusak pagar kantor desa serta sejumlah fasilitas lainnya. Gajah-gajah liar itu disebutnya mencari makanan dan ini bukanlah kejadian pertama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sering merusak rumah dan kebun sehingga membuat masyarakat di kawasan pedalaman tersebut ketakutan," kata Jauhari, Senin 5 September 2022.
Untuk mengantisipasi amukan gajah liar, pemerintah desa bersama masyarakat melakukan upaya pengusiran dengan membakar mercon. "Alhamdulillah, setelah masyarakat membakar mercon, kawanan gajah liar berjumlah lima ekor itu melarikan diri ke hutan," kata Jauhari menambahkan.
Masih diAceh, Conservation Respon Unit (CRU) Mila bersama warga Gampong Riweuk menggiring kawanan gajah liar yang memasuki perkebunan dan merusak tanaman milik warga di wilayah Kabupaten Pidie. Penggiringan dilakukan agar gajah kembali ke hutan.
Kawanan gajah disebutkan hampir setiap hari dalam sebulan terakhir berpindah lokasi dari satu kebun ke kebun lain. Wilayah yang disinggahi gajah tersebut diantaranya Kecamatan Padang Tiji, Mila, Sakti, Keumala dan Tangse.
"Gajah itu nantinya akan kembali, mereka hanya pindah lokasi saja yang berdekatan di wilayah Pidie," kata Ketua Tim CRU Mila, Kausar, di Pidie, Minggu 4 September 2022.
Menurutnya, dalam proses pengusiran gajah sangat sulit karena gunung dan hutan di wilayah Pidie sangat berdekatan, sehingga gajah itu hanya berpindah tempat dan akan kembali lagi.
Penggiringan gajah liar kembali ke hutan dari area perkebunan di Gampong Riweuk Kecamatan Sakti Kabupaten Pidie, Aceh, Sabtu 3 September 2022. ANTARA/HO-CRU Mila
"Kami terus melakukan pengkajian ulang mengenai di mana habitat asalnya dan kenapa konflik selalu terjadi di lahan pemukiman, kami juga membutuhkan kerja sama semua pihak terkait dalam penanganan konflik ini," kata Kausar.
Gajah jantan ditemukan mati muda di Jambi
Sementara itu Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi sedang mencari tahu penyebab kematian seekor gajah berjenis kelamin jantan berusia lima tahun di kebun karet di Desa Suo-Suo, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo. Nekropsi dilakukan dengan mengambil sejumlah organ tubuh limpa, paru, usus, isi usus, hati dan jantung.
Seluruhnya selanjutnya dikirim ke Pusat Studi Satwa Primata Bogor untuk dianalisa histopatologi dan toksikologi untuk mengetahui penyebab kematiannya.
Berdasarkan hasil pengamatan dokter hewan, gajah diperkirakan telah empat hari mati. Pada tubuhnya tidak ditemukan adanya indikasi luka lebam, luka sayat dan luka yang lainnya di bagian luar tubuh satwa gajah. Jenis kelaminnya jantan dengan perkiraan usia lima tahun dan tidak ditemukan gading.
Sesuai tracking dengan GPS collar, pada beberapa hari terakhir posisi kelompok gajah yang berada di sekitar lokasi temuan adalah kelompok gajah Ginting, Mutiara dan Quin. Saat ini terdapat 90 sampai dengan 120 ekor gajah yang berada di habitat alaminya di bentang Alam Bukit Tigapuluh.