Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Cacing tanah adalah salah satu dari sekian banyak spesies cacing yang ditemukan di ekosistem kita, baik di pekarangan rumah maupun di kebun. Cacing berkontribusi besar untuk dekomposisi bahan organik. Sebab memperoleh nutrisi dari bakteri dan jamur yang ditemukan dalam tanah dan dengan demikian memberikan kontribusi yang signifikan dengan membantu mendaur ulang nutrisi yang terkandung dalam tanah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Satu fakta soal hewan tak berkaki ini, ia akan mati saat ditaburi garam. Garam sangat berbahaya bagi kehidupan cacing. Melansir dari situs animaldome.com, jika garam ditaburkan di kulit cacing, maka kulitnya akan mengering dan menyebabkan cacing tanah menyusut dan mati. Bahkan kadar garam yang lebih tinggi memengaruhi sistem pernapasan mereka. Sementara kadar garam yang lebih rendah memengaruhi sistem reproduksinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun kadar garam dalam tanah merupakan faktor penting yang menentukan kelangsungan hidupnya. Disamping itu cacing tanah sangat sensitif terhadap garam. Parahnya lagi, tingkat salinitas yang tinggi di dalam tanah justru dapat menyebabkan cacing mati, sedangkan tingkat salinitas yang rendah dapat mempengaruhi laju pertumbuhannya.
Pasalnya, cacing tanah tidak dapat mentolerir kadar garam yang tinggi karena merusak kulit yang sangat sensitif, sehingga memengaruhi sistem pernapasannya dan juga akan kehilangan kendali atas regulasi osmotik.
Dengan demikian, garam atau natrium klorida sangat beracun bagi cacing tanah. Lebih lanjut lagi, garam pada konsentrasi yang lebih rendah mungkin tidak berakibat fatal bagi cacing tanah, tetapi mereka dapat secara signifikan mempengaruhi kemampuan mereka untuk bereproduksi.
RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION
Baca juga: Mengapa Cacing Tanah Muncul Setelah Hujan