Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Mengapa Kota Semarang Kerap Dilanda Banjir?

Kota Semarang beberapa tahun terakhir selalu dibayang-bayangi bencana banjir. Hal itu tidak lepas dari curah hujan yang tinggi, ditambah dengan adanya pasang surut air yang tinggi yang terjadi di wilayah pesisir kota ini.

2 Januari 2023 | 20.47 WIB

Kondisi Jalan Kaligawe yang menjadi titik terparah banjir di Kota Semarang pada Ahad, 1 Januari 2023. Tempo/Jamal A Nashr
Perbesar
Kondisi Jalan Kaligawe yang menjadi titik terparah banjir di Kota Semarang pada Ahad, 1 Januari 2023. Tempo/Jamal A Nashr

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta -Banjir mengepung wilayah Kota Semarang pada Sabtu pekan lalu, hingga Minggu masih ada yang kebanjiran. Sebelumnya hujan mengguyur Ibu Kota Jawa Tengah tersebut sejak Jumat sore, 30 Desember 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang merilis analisa cuaca penyebab hujan deras di Kota Semarang. Adapun banjir Semarang terjadi setelah hujan berintensitas tinggi tersebut terjadi.

Baca : Stasiun Tawang Semarang Langganan Banjir, Begini Sejarah Pendiriannya

Analisis cuaca Stasiun Meteorologi mengidentifikasi adanya sirkulasi pusat tekanan rendah di utara Australia. "Mengakibatkan adanya daerah pertemuan angin serta peningkatan kecepatan angin di wilayah Jawa Tengah termasuk Kota Semarang," kata Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Sutikno, dalam keterangan tertulis, Ahad 1 Januari 2022.

Curah Hujan Amat Lebat

Kemudian ada faktor kelembapan relatif yang tinggi didukung dengan nilai indeks labilitas yang kuat. Hal tersebut mendukung proses terbentuknya awan konvektif di wilayah Jawa Tengah. Serta anomali suhu muka laut positif di Laut Jawa juga memicu adanya peningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa Tengah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Berdasarkan catatan automatic weather station atau AWS, curah hujan di Kota Semarang dan sekitarnya sepanjang Sabtu didominasi intensitas sangat lebat 100-150 milimeter. AWS Digi Stamet menunjukkan angka 140 milimeter. AWS Staklim 102,4 milimeter. AWS Digi Maritim 116,6 milimter. AWS Undip 43,4 milimeter, dan AWS Ungaran 32,6 milimeter.

Mengapa Kota Semarang Langganan Banjir?

Seperti yang diketahui bahwa Kota Semarang memang kerap dilanda banjir. Penyebab paling umumnya adalah karena curah hujan ekstrem dan sering terjadi pasang surut air laut yang sangat tinggi (Rob), ini karena Kota Semarang berada di wilayah pesisir pulau jawa.

Namun, selain penyebab di atas ternyata ada juga beberapa faktor lainnya yang menjadi penunjang Kota Semarang sering mengalami banjir. Salah satunya adalah adanya topografi atau penguraian muka wilayah yang drastis dari wilayah pesisir hingga daerah di selatan yang berupa perbukitan.

Hal tersebut membuat aliran dari hulu ke hilir beberapa sungai yang ada di wilayah pesisir Semarang mempunyai kecepatan aliran yang tinggi. Selain itu, banjir kiriman yang berasal dari hulu pesisir Kota Semarang juga menjadi faktor wilayah ini sering mengalami banjir.

Selain beberapa faktor alami, Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB juga menjelaskan bahwa Semarang sering mengalami banjir adalah karena sistem drainase dan tata kelola air di wilayah itu kurang baik. Misalnya, saluran primer yang kerap tergenang, ditambah saluran sekunder-tersier yang tak layak untuk disalurkan lantaran banyaknya sampah yang menyumbat di drainase.

Selain itu, konsumsi air tanah secara berlebihan di wilayah Semarang hilir juga menjadi faktor lain pemicu banjir. Menurut BNPB, konsumsi air tanah secara berlebihan tersebut bisa menyebabkan penurunan muka tanah. Bahkan penurunan tanah di Kota Semarang mencapai 13 sentimeter per tahunnya, mengutip dari Westland.org. 

Di sisi lain, wilayah resapan air yang semakin berkurang akibat adanya penggunaan lahan di Semarang hilir untuk pembangunan sarana gedung-gedung baru juga dapat menyebabkan landscape tanah berubah. Hal ini tentu akan membuat peningkatan risiko banjir di Kota Semarang.

KAKAK INDRA PURNAMA
Baca juga : Banjir di Semarang, Dua Titik Rel Kereta di Jalur Utara Masih Tergenang

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus