Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Pekanbaru - Tugiat, 42 tahun, pekerja penebang pohon akasia milik PT Satria Perkasa Agung, di Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, ditemukan tewas mengenaskan di dalam hutan, Sabtu sore 5 Februari 2022. Diduga, dia menjadi korban dimangsa harimau.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan informasi warga setempat, lokasi sisa jasad Tugiat ditemukan itu merupakan jalur lintas harimau sumatera yang sudah berubah fungsi. Tim dari Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Riau telah dikirim ke lokasi itu untuk memeriksa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Apakah korban benar-benar dimangsa harimau atau satwa lain," kata Kepala Bidang Wilayah I KSDA Riau, Andri Hansen Siregar, Minggu 6 Februari 2022.
Dari informasi yang dihimpun, korban ditemukan oleh rekan-rekannya yang juga sesama penebang kayu. Dugaan Tugiat dimangsa harimau atau hewan buas lainnya berdasarkan kondisi pada kepala dan kaki yang sudah tidak utuh lagi.
Kapolres Indragiri Hilir, Ajun Komisaris Besar Dian Setiawan, mengatakan kalau terakhir kali Tugiat didapati berangkat dari kamp perusahaan bersama tiga orang rekannya. Namun, hingga sore korban tak juga kembali dan dilakukan pencarian di lokasi.
Proses evakuasi jasad Tugiat (42 tahun) yang ditemukan tak lagi utuh di dalam hutan di Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, pada Sabtu sore, 6 Februari 2022, Pekerja penebang pohon akasia itu diduga menjadi korban harimau sumatera.
"Korban adalah pekerja, tetapi baru kami terima laporan singkatnya dari Kapolsek. Dugaannya diterkam harimau," kata Dian. Setelah ditemukan, korban dibawa ke klinik PT Arara Abadi Distrik Merawang, Kabupaten Pelalawan, sebelum dibawa ke rumah keluarganya di Bengkalis.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.