Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Puncak Hujan Meteor Perseid Dinihari Nanti Diperkirakan Tak Meriah, Kenapa?

Malam puncak hujan meteor Perseid di Indonesia akan terjadi pada dinihari nanti, Rabu 12 Agustus 2020.

11 Agustus 2020 | 16.01 WIB

Puncak Hujan Meteor Perseid Dinihari Nanti Diperkirakan Tak Meriah, Kenapa?
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Malam puncak hujan meteor Perseid di Indonesia akan terjadi pada dinihari nanti, Rabu 12 Agustus 2020. Berasal dari debu ekor Komet Swift-Tuttle, hujan meteor datang dari Rasi Bintang Perseus di arah timur laut, mulai pukul 00.18 WIB.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Hujan meteor itu seperti yang telah bisa terlihat sejak 17 Juli lalu dan diperkirakan hingga 24 Agustus nanti. Tapi malam atau dinihari nanti adalah pemandangan puncaknya. Avivah Yamani, penggiat astronomi di komunitas Langit Selatan Bandung, mengatakan akan ada sekitar 100 meteor melintas setiap jam saat puncak hujan meteor itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menghitung polusi cahaya dari Bumi dan faktor Bulan yang baru terbit tengah malam (Bulan fase kuartir akhir), Avivah mengatakan, "Setidaknya 50-75 meteor setiap jam.”

Peneliti di Pusat Ilmu Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Rhorom Priyatikanto mengatakan waktu terbaik untuk menyaksikan melintasnya meteor tersebut adalah pukul 01.00-05.00. Tapi, berbeda dari Avivah, Rhorom memperkirakan puncak hujan meteor malam nanti tidak meriah.

"Diperkirakan puncak aktivitasnya kurang dari 10 meteor per jam bila dilihat di wilayah Indonesia," ujar astronom lulusan ITB itu.

Rhorom merujuk kepada titik pancar hujan meteor ini ada di rasi Perseus yang menggantung rendah di langit. Itu membuat Perseid, kata dia, istimewa hanya di lintang tinggi seperti Eropa dan Amerika Utara karena daerah itu berada di bawah titik pancar hujan meteor.

"Sebaliknya, di wilayah ekuator dan belahan bumi selatan, Perseid terbilang biasa saja," katanya sambil menambahkan LAPAN memiliki radar meteor yang beroperasi di Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer di Agam, Sumatera Barat, dan beberapa balai pengamatan lain. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus