Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Sering Mengonsumsi Minuman Dingin? Begini Sejarah Es Batu

Sejarah es batu cukup panjang. Berikut adalah sejarahnya.

6 Oktober 2021 | 14.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Es batu. thoughtco.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Es batu telah menjadi kebutuhan bagi sebagian besar orang, terutama mereka yang kerap bekerja di bawah terik matahari. Selain mampu menghadirkan sensasi dingin, es batu mampu membuat makanan dan minuman terasa lebih menyegarkan. Dengan semakin meningkatnya suhu bumi, kebutuhan akan es batu akan semakin meningkat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Semakin meluasnya penggunaan es batu pada saat ini membuat beberapa orang tidak mengetahui awal mula penggunaan es batu. Pada dasarnya, es batu merupakan produksi alamiah. Es batu terbentuk melalui air yang diterpa suhu sangat rendah sehingga air berubah menjadi benda padat atau mengalami pembekuan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, dilansir dari alcoholprofessor.com, penggunaan es batu sebagai pendingin minuman atau makanan pertama kali dilakukan oleh Bangsa India, Mesir, dan Iran pada abad ke-12. Bangsa India dan Mesir menggunakan teknik rapid evaporation atau evaporasi cepat untuk membekukan air mengalir menjadi es batu.

Sementara itu, Bangsa Iran menggunakan yakh-cal, sebuah bangunan tinggi yang berfungsi mendinginkan es dan menyimpan makanan. Pada kurun waktu tersebut, es batu dipandang sebagai barang mewah, yang hanya bisa dinikmati oleh kelas sosial tertentu.

Penggunaan es batu sebagai pendingin semakin pesat lagi ketika Imperium Roma dan Yunani di Eropa membangun gedung-gedung besar yang dikhususkan untuk menyimpan es batu. Sayangnya, tradisi menyimpan dan menggunakan es batu tersebut mulai menghilang setelah Imperium Roma runtuh.

Es batu mulai digunakan sebagai bahan pendingin pada tahun 1800-an ketika perang masih berkecamuk di beberapa belahan dunia. Dilansir dari mentalfloss.com, dua orang bersaudara kaya, Frederic dan William Tudor, merupakan dua orang pertama yang membangun industri es batu terbesar di dunia.

Ide untuk membangun industri es batu muncul ketika keduanya sedang piknik. Kala itu, William bergurau mengenai sebuah ide bisnis untuk menjual es batu yang diambil dari kolam beku kepada para tentara yang tengah berperang di Hindia Barat.

Candaan William tersebut dianggap sebagai sebuah ide serius oleh Frederic. Dua bersaudara tersebut lalu “memanen” es batu dari kolam-kolam yang membeku untuk dikirim ke Hindia Barat. Seiring berjalannya waktu, mereka juga mengirim es batu ke Eropa dan daerah-daerah lain.

Setelah mengalami berbagai rintangan dan kerugian, bisnis Frederic dan William akhirnya menuai keuntungan pada 1810. Industri es batu mereka pun menjadi industri es batu terbesar di dunia. Frederic bahkan mendapat julukan sebagai “Raja Es” karena militansinya dalam menjual es batu ke seluruh dunia.

Proses pengambilan es batu pun mengalami perubahan ketika John Gorrie, Fisikawan asal Amerika Serikat, menemukan kotak es batu untuk pertama kalinya. Dilansir dari thoughtco.com, penemuan kotak es tersebut berawal dari upayanya untuk merawat dan menyembuhkan pasien demam kuning.

Ia menciptakan sebuah kotak es untuk memproduksi es batu yang bisa digunakan untuk mendinginkan pasien demam kuning. Namun, penemuannya tersebut ternyata menjadi cikal bakal kotak es batu dan freezer modern, yang kemudian mengubah cara orang-orang memproduksi dan mengonsumsi es batu.

BANGKIT ADHI WIGUNA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus