Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Sudah 138 Desa Terkena Bencana Banjir di Kalbar, Dampak Lahan Kritis

BPBD Kalimantan Barat Daniel menyebutkan, hingga saat ini sudah 138 desa yang terdampak bencana banjir di Kalbar.

19 Januari 2024 | 17.27 WIB

Sejumlah pengendara motor dan warga berjalan melintasi banjir di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Minggu 6 November 2022. Banjir setinggi 10 cm hingga 90 cm menggenangi sejumlah ruas jalan, permukiman penduduk dan fasilitas umum di Kota Singkawang akibat tingginya curah hujan sejak Sabtu malam hingga Minggu di wilayah setempat. ANTARA FOTO/Reza Novriandi
Perbesar
Sejumlah pengendara motor dan warga berjalan melintasi banjir di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Minggu 6 November 2022. Banjir setinggi 10 cm hingga 90 cm menggenangi sejumlah ruas jalan, permukiman penduduk dan fasilitas umum di Kota Singkawang akibat tingginya curah hujan sejak Sabtu malam hingga Minggu di wilayah setempat. ANTARA FOTO/Reza Novriandi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Satgas Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kalimantan Barat Daniel menyebutkan, hingga saat ini sudah 138 desa yang terdampak bencana banjir di Kalbar, dan menjadi perhatian semua pihak dalam penanganannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Sebanyak 138 desa yang tersebar di enam kabupaten di Kalbar terdampak banjir yakni Bengkayang, Kapuas Hulu, Kubu Raya, Landak, Sambas dan Sintang. Kalau dari sisi jumlah warga yang terdampak sebanyak 24,256 kepala keluarga atau 75,485 jiwa. Kondisi banjir ada yang surut dan masih dalam kondisi banjir dengan ketinggian bervariasi," ujarnya di Pontianak, Jumat, 19 Januari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ia menjelaskan, dari enam kabupaten yang terdampak banjir, sudah empat kabupaten melakukan penetapan status tanggap darurat dalam rangka penanganan bencana banjir yakni Kabupaten Bengkayang, Kapuas Hulu, Landak dan Kubu Raya.

"Kemudian satu kabupaten yakni Kabupaten Sintang menetapkan status siaga darurat bencana banjir. Penetapan status itu untuk penanganan banjir di daerah lebih cepat," kata dia.

Ia menjelaskan, kondisi banjir yang terjadi di Kalbar sejak 4 Januari 2024 tersebut semua diakibatkan kondisi hujan dengan intensitas yang tinggi. Hal itu mengakibatkan banjir di daerah yang memang termasuk rawan banjir.

"Sejak awal tahun ini kondisi hujan di Kalbar dengan intensitas tinggi. Selain itu juga dampak dari sungai yang dangkal dan resapan lahan yang kritis," jelas dia.

Menurutnya dengan kejadian yang ada perlu dilakukan mitigasi bencana banjir dengan melakukan pendalaman sungai yang dangkal, penutupan lahan yang kritis dengan penghijauan, resapan air harus dijaga dan tata ruang perlu dibenahi oleh semua pihak.

"Terkait penanganan banjir sendiri semua pihak sudah bahu membahu mulai dari pemerintah daerah, BPBD, TNI dan Polri serta pihak lainnya. Bantuan baik dari pemerintah daerah atau dari masyarakat yang peduli sudah disalurkan ke masyarakat yang terdampak. Kami mengimbau masyarakat di daerah rawan banjir untuk terus waspada," ucap dia.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus