Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca panas Indonesia terasa belakangan ini. Hal tersebut nyatanya bukan sekadar perasaan saja, data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan adanya peningkatan suhu sebesar 0.9°C pada rentang tahun 1981 s.d. 2018. Bukan hanya itu, BMKG juga mencatat anomali iklim lain yang terjadi di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
September 2023 lalu, BMKG mencatat adanya anomali positif suhu udara rata-rata dengan nilai sebesar 0,4°C. Suhu udara rata-rata bulan September 2023 adalah 27,0°C, sedangkan suhu udara klimatologis pada bulan yang sama dalam rentang tahun 1981 s.d. 2020 adalah 26,6°C. Anomali suhu udara ini dicatat dengan nilai anomali tertinggi keempat sejak 1981.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cuaca Panas
Kenaikan suhu udara rata-rata dari suhu klimatologisnya terjadi merata di seluruh Indonesia. Namun, terdapat wilayah-wilayah tertentu yang menjadi perhatian khusus. Stasiun Meteorologi Pangsuma-Kapuas Hulu mencatat nilai anomali sebesar 2°C sebagai anomali maksimum, sedangkan Stasiun Meteorologi Karel Sadsuitubun-Maluku Tenggara mencatat nilai anomali sebesar 0,6°C sebagai anomali minimum.
Daerah yang mengalami peningkatan suhu paling tinggi antara bulan Agustus dan September 2023 tercatat di Stasiun Meteorologi Sultan Hasanuddin-Makassar dengan kenaikan sebesar 1,3°C. Adapun penurunan suhu paling drastis pada waktu yang sama tercatat di Stasiun Meteorologi Ranai-Natuna dengan nilai -1,1°C.
Dalam keadaan seperti ini BMKG juga membuat proyeksi perubahan iklim di Indonesia pada periode 2020 s.d. 2049 terhadap periode 1976 s.d. 2005. Data-data tersebut menunjukkan beberapa hal terkait keadaan iklim Indonesia ke depannya. Curah hujan daerah Indonesia bagian selatan dan yang berbatasan dengan Samudera Hindia dinyatakan akan mengalami penurunan antara -5–25%. Kekeringan pun tak bisa dielakkan dengan proyeksi perubahan dominan sebesar 5–25%.
Proyeksi BMKG juga memperlihatkan data terkait suhu udara di Indonesia pada periode yang telah disebutkan sebelumnya. Dominan wilayah di Indonesia akan mengalami perubahan suhu rata-rata tahunan sebesar 1°C s.d. lebih dari 1,3°C. Begitupun perubahan suhu maksimum pada beberapa daerah di Indonesia dapat mencapai lebih dari 3,4°C.
Data-data di atas memperingatkan kita bahwa dunia saat ini memang sudah mendidih. Masa depan generasi selanjutnya juga menjadi tanggung jawab kita di masa ini. Pola hidup yang merusak lingkungan akan lebih memperparah keadaan cuaca. Suhu yang sudah dirasakan panas saat ini, kemungkinan akan naik lebih tinggi lagi di masa mendatang.
Pilihan editor: Karhutla Masih Terus Terjadi, BNPB Optimalkan Operasi TMC