Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Warga Kota Depok Tolak Insinerator Sampah: Tiba-tiba Sudah Dibangun

Sebut semua merasakan dampaknya, warga Kota Depok beberkan alasan berunjuk rasa menolak operasional insinerator di lingkungan mereka.

23 Desember 2024 | 13.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Depok - Penolakan warga sekitar terhadap insinerator sampah yang berlokasi di Jalan Merdeka, RW 28, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, lantaran efek polusi udara di lingkungan permukiman padat penduduk itu. "Kami merasa terdampak akan adanya mesin ini, karena asapnya dan limbahnya sangat-sangat mengganggu lingkungan kami," kata Andri Yansyah, koordinator demonstrasi, Senin, 23 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Terlebih, Andri menambahkan, pembangunan mesin pembakaran sampah tersebut tidak diketahui warga setempat alias tanpa sosialisasi atau pemberitahuan sebelumnya. Upaya warga setempat mencari tahu asal usul pembangunan insinerator itu ke kantor wali kota serta dinas lingkungan hidup juga tak memberi hasil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Mesin ini tiba-tiba sudah dibangun dan beroperasional menyebabkan napas kami sesak," katanya sambil menambahkan, "Semua yang berada di sini merasa hidungnya tersumbat, matanya perih, batuk. Semua merasakan termasuk baunya yang menyengat."

Demonstrasi di depan lokasi insinerator di Jalan Merdeka pada Senin pagi didominasi perempuan. Mereka menyatakan memperjuangkan hak  kesehatan. Seruan diarahkan pula ke Pemerintah Kota Depok. 

"Saya mohon kepada Bapak Wali Kota melalui Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan untuk segera menutup atau menolak mesin yang berada di lingkungan kami ini," kata Andri.

Aksi warga Kota Depok menolak keberadaan dan operasional insinerator pengolahan sampah di Jalan Merdeka, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, 23 Desember 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah

Menurut dia, polusi udara dari insinerator sampah tersebut berdampak bagi masyarakat di empat RW yang terdiri dari ribuan jiwa. Belum ada pengukuran kualitas udara namun Andri menyebut asap yang dihasilkan nyata, begitu juga dengan batu dan sesak napas yang dialami.

"Ini (sampah) dibakarnya dari pagi sampai malam. Ada videonya sampai jam 22.25 WIB, itu asap masih ngebul dan banyak. Bayangkan itu buat kami yang untuk tidur pun menjadi tidak tenang," ucap Andri.

Setelah aksi unjuk rasa di lokasi Insinerator,  massa bertolak ke kantor DLHK Depok di Jalan Raya Bogor, Kecamatan Tapos.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus