Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerbitkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di berbagai pada 31 Mei-1 Juni 2024. Prakirawan BMKG, Ivana Gabriella, mengatakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari tenggara ke barat daya dengan kecepatan 8-25 knot. Adapun pola angin di bagian selatan bergerak dari timur laut ke tenggara dengan lajur 8-25 knot.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara dan barat Aceh, perairan Sabang, perairan Selatan Merauke, dan Laut Arafura," ucap Ivana melalui keterangan tertulis, Jumat, 31 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pola angin gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh-Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano-Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, dan Selat Sunda bagian barat dan selatan.
Angin kencang juga berisiko menimbulkan gelombang laut serupa di perairan selatan Banten-Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas- Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, Selat Ombai, serta perairan Kupang - Pulau Rote. Kondisi serupa juga terjadi di area Samudra Hindia Selatan Jawa-Nusa Tenggara Timur, Laut Banda bagian timur, perairan Kepulauan Leti-Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai-Kepulau Aru, serta Laut Arafura.
Ivana mengimbau perahu nelayan agar memperhatikan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. BMKG pun meminta kapal tongkang mewaspadai kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Nahkoda kapal fery juga harus memperhatikan angin sekencang 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Adapun kapal besar, seperti kargo dan pesiar, disarankan mewasapdai kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir tetap selalu waspada," ucap Ivana.
Pilihan Editor: Pencemaran Udara, 100 Pengawas Lingkungan Dikerahkan di Jabodetabek Saat Musim Kemarau Ini