Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerbitkan peringatan dini soal potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan domestik. Peringatan yang harus diperhatikan nelayan dan para pelayar ini berlaku hingga 15 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Merujuk keterangan resmi yang diterbitkan BMKG pada Ahad pagi, 12 Januari 2025, kecepatan angin dan tinggi gelombang laut dipengaruhi oleh bibit siklon 97S di Samudra Hindia sebelah selatan Lampung. “Ada potensi gelombang yang sangat tinggi, hingga berkisar 4-6 meter di Laut Natuna Utara,” begitu bunyi peringatan dini BMKG.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Merujuk catatan BMKG, angin di wilayah Indonesia bagian utara sedang cenderung berhembus ke timur laut dengan kecepatan 6-30 knot, sedangkan angin di wilayah selatan bergerak dari barat daya -ke barat laut dengan kecepatan hampir serupa. Selain di Natuna Utara, kecepatan angin paling tinggi terpantau di Selat Karimata, Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia Barat Aceh, Laut Jawa, Samudera Hindia Selatan Lampung, dan Samudra Hindia selatan Jawa.
BMKG mendeteksi risiko gelombang tinggi 2,5-4 meter di Samudra Hindia selatan Kepulauan Mentawai-Lampung, Samudra Hindia selatan Jawa-Nusa Tenggara Barat (NTB), Selat Karimata bagian utara, hingga Samudra Pasifik utara Maluku-Papua Barat Daya. Ada juga peluang peningkatan gelombang laut hingga maksimum 2,5 meter di Selat Malaka bagian utara, Selat Karimata bagian selatan, Laut Jawa, Selat Makassar bagian utara, Laut Sulawesi, Laut Maluku, Laut Arafuru bagian barat dan tengah, dan beberapa area lainnya.
“Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran,” begitu isi imbauan BMKG.
BMKG meminta para nelayan mewaspadai angin yang kencangnya lebih dari 15 knot, serta gelombang yang tingginya melebihi 1,25 meter. Kapal tongkang juga harus mewaspadai angin berkecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Ada juga imbauan bagi nahkoda kapal ferry untuk mewaspadai kecepatan angin di atas 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Nahkoda armada ukuran besar, seperti kapal kargo dan kapal pesiar, harus memperhatikan angin di atas 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.
Pilihan Editor: Misi ESA Proba-3 Akan Ciptakan Gerhana Matahari Buatan