Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih angkat besi nasional Dirdja Wihardja tengah menyiapkan tes untuk mengukur perkembangan atlet pelatnas. Rencananya tes itu bakal digelar bulan depan karena selama bulan Februari ini para atlet angkat besi fokus berlatih dan menjaga kondisi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Untuk tes progres bakal dilakukan pada 24 Maret," ucap Dirdja saat dihubungi Tempo, Rabu, 17 Februari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dirja menjelaskan tes itu nantinya akan berupa simulasi turnamen dengan wasit dan juri yang bakal mengawasi jalannya tes. "Jadi lifter juga diposisikan seperti dalam perlombaan," ujarnya.
Dia menambahkan, kejuaraan dalam waktu dekat yang akan diikuti lifter Indonesia adalah Kejuaraan Asia di Tashkent, Uzbekistan pada 16-25 April. Ajang tersebut merupakan bagian dari kualifikasi Olimpiade Tokyo 2021.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo: Vidya Rafika Satu-satunya Wakil Indonesia di Cabang Menembak
Saat ini angkat besi Indonesia baru mendapatkan dua tiket untuk bertanding di Olimpiade Tokyo melalui Eko Yuli Irawan di kelas 61 kg dan Windy Cantika Aisyah di kelas 49 kg. Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) yang menargetkan bisa mengirim lima lifter, masih berupaya menambah jumlah kuota.
Dirja berharap kejuraan tingkat Asia itu tidak ditunda lagi. Jika tidak bisa digelar seperti biasa, ia mengharapkan perlombaannya dapat berlangsung virtual seperti Kejuaraan Dunia Remaja 2020 pada November tahun lalu.
"Ini kami baru dapat undangannya. Rencananya ada lima lifter yang didaftarkan. Mungkin untuk tambahan, kami kirim atlet junior," kata dia. "Kami akan diskusikan lagi siapa saja yang memungkinkan."
Selama ini angkat besi Indonesia mempunyai tradisi menyumbang medali di Olimpiade. Eko Yuli Iriawan sendiri meraih medali dua perunggu di Olimpiade Beijing 2008 dan London, serta medali perak di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
IRSYAN HASYIM