Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Petenis Ons Jabeur membuktikan diri sebagai "Ratu Comeback" dalam Grand Slam Wimbledon 2023 setelah berhasil mencapai babak final untuk dua musim secara beruntun. Ia menunjukkan kebangkitan impresif saat mengatasi unggulan kedua Aryna Sabalenka dengan skor 6-7 (5-7), 6-4, 6-3, di babak semifinal sektor tunggal putri hari Kamis, 13 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Petenis Tunisia tersebut berhasil bangkit setelah kehilangan set pertama dan tertinggal 2-4 di set kedua dari Sabalenka untuk merebut tiket ke laga puncak Wimbledon 2023. Itu bukan kali pertama Ons Jabeur memperlihatkan comeback fantastis untuk bertahan di turnamen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada pertandingan perempat final melawan juara bertahan Elena Rybakina, ia juga tertinggal lebih dulu. Perempuan 28 tahun ini kalah terlebih dulu di set pertama, 6-7 (5-7). Namun, ia bangkit pada set kedua dan ketiga untuk mengalahkan lawan yang menundukkannya di final Wimbledon 2022 tersebut, 6-4, 6-1.
Jabeur juga perlu membuat comeback ketika bertemu Bianca Andreescu dalam babak ketiga. Ia kalah di set pertama, 3-6, sebelum bangkit dua set berikutnya, menyingkirkan petenis Kanada itu, 6-3, 6-4.
Ons Jabeur kemudian mesti bertemu juara dua kali Wimbledon, Petra Kvitova, di babak 16 besar. Duel ini tidak mudah untuknya. Namun, kali ini justru ia mampu menang straight set, 6-0, 6-3. Ia berhasil merebut hati para penggemar di seluruh dunia dan kebisingan di Centre Court All England Tennis Lawn & Croquet Club saat ia berhasil melewati adangan Sabalenka.
Perjalanan Jabeur mencapai final Wimbledon 2023 tidak hanya bermodal permainan yang solid, tetapi juga mentalitasnya. Ia hanya selangkah lagi menjadi petenis perempuan Afrika pertama yang berhasil menjuarai Grand Slam.
“Saya memaksa diri saya sendiri bekerja seperti orang gila. Anda tidak tahu apa yang saya lakukan. Setiap kali ada sesuatu, saya sangat keras terhadap diri sendiri, berusaha meningkatkan segalanya. Kadang saya sangat tak sabar dan itu tidak baik. Saya tahu jika Anda belum siap secara fisik, secara mental Anda selalu bisa menang. Ini mungkin terjadi dalam dua laga terakhir (versus Rybakina dan Sabalenka),” ujar Jabeur.
Dengan mengalahkan Kvitova (unggulan 9), Rybakina (unggulan 3), dan Sabalenka (unggulan 2), Ons Jabeur berhasil menjadi perempuan pertama yang mengalahkan tiga pemain Top 10 sejak Serena Williams melakukannya pada musim 2012 lalu. Peluang menjadi juara baru Wimbledon 2023 kini terbuka lebar.
SKOR.ID | YAHOOSPORTS