Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Simalungun - Target juara nasional yang sudah di ujung mata, sepertinya gagal diraih Musa Rajekshah di hari ketiga Grand Final Asia Pasific Rally Championship (APRC) Danau Toba 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Padahal, di hari kedua, pria yang biasa dipanggil Ijeck itu berada di posisi kedua klasemen sementara dengan raihan 55,5 poin. Selisih 7,5 poin dari H Rahmat yang mengoleksi 63 poin. Posisi ketiga klasemen sementara dipegang Rihans Variza dengan 50 poin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kalau saya bisa di posisi pertama, Ame di posisi ketiga, saya berpeluang juara nasional. Tapi apapun itu, ini reli, semua kemungkinan bisa terjadi. Kita punya rencana, Allah yang menentukan. Juara nasional memang mimpi lama, mudah-mudahan bisa terwujud,” kata Ijeck di Aeknauli, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara.
Hari kedua ditutup dengan hujan sejak sore hari. Jalanan menjadi licin dan berlumpur, begitu juga dengan arena pertandingan. Ijeck merasakannya di Super Special Stage (SS) 8. Menurutnya, trek sepanjang 8 Kilometer ini berada dalam kondisi basah.
Sekitar 1 Kilometer sebelum finis, ada tikungan dan batu besar di sebelah kanan yang tidak diduganya. Mobilnya menghantam batu dan terbalik sampai empat kali putar. "Tidak bisa dilanjutkan lagi, kondisi mobil lumayan parah," ucapnya, Minggu, 26 November 2023.Mobil Ijeck rusak di Rally Danau Toba 2023.
Disinggung soal juara nasional, Ijeck bilang, sudah tidak mungkin lagi karena poin tidak dapat. Kalau ditotal dengan poin yang didapat pada hari pertama dan kedua, kemungkinan besar dia meraih posisi ketiga.
"Karena di sini, poin kita kosong. Tadi pagi, secara posisi sebelum finis dan poin yang dihitung, kita sudah satu nasional. Tapi yah, ini balapan, kemungkinan-kemungkinan bisa saja terjadi," sebut Ijeck.
Dia masih ingin mengejar juara nasional karena pada 2022 dia juga duduk di ranking ketiga nasional. Tahun depan, dia memastikan persiapan akan lebih baik lagi. Bagi Ijeck, reli adalah hobi prioritas walau harus dilakoni disela-sela kesibukannya yang padat.
"Sama saya, reli ini hobi, walau ada beban dan tanggung jawab di luarnya yang harus dikerjakan. Tahun depan, saya akan memperbanyak jam latihan," katanya tertawa.
Sanjay Takale, pereli asal India bersama navigatornya Musa Sherif mengakui trek di konsesi PT TPL dan Tobasari cukup menantang. Namun, tantangan ini yang dirindukannya. "Semua pembalap kuat, peluang bagus bagi kami untuk bersaing,” kata Sanjay yang berlaga dengan Toyota C-HR AP4.
Pereli dari New Zealand Mike Young mengatakan, jalannya cukup sulit dan hujan, harus mengemudi dengan cerdas. Menjaga mobil dan mengemudi dengan cepat ketika jalanan sedang bagus. Mana Pornsiricherd (Thailand) menyebut selain trek yang menantang, keindahan Danau Toba sangat mengesankan.
“Ini pertama kali bergabung dengan APRC di Indonesia, Parapat sangat indah dan menyenangkan,” ujarnya.
Berkali-kali datang ke Danau Toba untuk mengikuti kejuaraan reli, Sean Gelael juga mengaku tidak bosan dengan pemandangan alam Danau Toba. “Ini main reli sambil menikmati pemandangan alam yang indah,” kata Sean.
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto