Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Sitanduk kerbau membelah angin

Ketahanan fisik dan mental pedro delgado tidaklah cukup untuk menjuarai tour de france. bentuk sepeda sangat mendukung. boon lennon, bekas pelatih ski mengenalkan stang mirip tanduk kerbau.

30 Juli 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

APA kiat Pedro Delgado sehingga ia mampu menjuarai lomba balap sepeda Tour de France tahun ini? Modalnya adalah ketahanan fisik dan mental untuk menderita sepanjang rute 3.200 km itu. Tapi itu saja sebenarnya tak cukup. Ia juga didukung oleh rekan satu timnya yang turut membantu melicinkan jalan -- dengan adu strategi yang kadang menjurus "menghalalkan segala cara" -- sehingga Delgado harus tetap berada di depan. Tapi lebih dari itu, Delgado juga harus berterinna kasih kepada sepedanya. Maklum, sepeda yang digunakannya termasuk istimewa karena dilengkapi gigi persneling 12. Ini dimaksudkan untuk memudahkan ia menggenjot pedal di jalan-jalan tanjakan curam dan adu sprint di nomor time trial. Padahal, kalau melihat asal muasal sepeda, mungkin Baron Karl de Drais de Sauerbrun bakal terheran-heran melihat kereta angin yang digunakan Delgado itu. Sang baron, yang tercatat sebagai pembuat sepeda pertama di dunia dan sempat dipamerkan di Paris pada 6 April 1818, membuatnya dalam bentuk primitif. Terbuat dari kayu dan pengendaranya menjalankan sepeda dengan menggerakkan kakinya ke tanah lalu menyorongnya. Memasuki abad ke-20 desain kendaraan roda dua itu secara cepat mengalami revolusi. Sepeda dibikin semakin efisien dan nyaman dikendarai serta murah. Ketika balap sepeda mulai ramai dipertandingkan -- adu balap sepeda pertama kali berlangsung di Prancis pada 1903 yang kemudian dikenal dengan nama Tour de France -- desain sepeda dibuat lebih pada perhitungan aerodinamik. Para desainer mengkalkulasi bagian-bagian bentuk sepeda yang dapat menambah kecepatan. Maka bahan pembuatan kereta angin itu tak lagi terbuat dari besi -- apalagi kayu. Sebuah rangka sepeda beratnya bisa dikurangi menjadi hanya 9,5 kg dengan menggunakan bahan sejenis plastik. Amerika Serikat sempat mengagetkan dunia pada saat berlangsungnya Olimpiade Los Angeles 1984. Beberapa pembalap tuan rumah ternyata mampu menyabet sejumlah medali emas. Prestasi ini tentu saja mengejutkan karena puluhan tahun AS tak pernah masuk hitungan. Kubu AS ketika itu menggunakan sepeda balap model baru. Desainnya unik. Sadelnya tinggi. Roda depan jauh lebih kecil dibanding roda belakang. Dan roda belakang tak menggunakan jari-jari. Sebagai penggantinya, digunakan lempengan-lempengan yang tersusun mirip baling-baling jet -- menggunakan bahan baku kevlar. Dari jauh tampak seperti piringan hitam raksasa. Sepeda balap yang khusus yang disiapkan itu sampai menguras biaya US$ 1 juta untuk penelitian bertahun-tahun. Kerangkanya dari fiberglass sehingga beratnya sekitar 4,5 kg. Ban sepeda juga tak diisi udara biasa melainkan gas helium. Banyak ahli yang menganggap desain sepeda balap mencapai titik puncak dan kemungkinan disempurnakan lagi hampir tak ada. Ternyata, tidak. Boone Lennon, seorang bekas pelatih ski Olimpiade AS, tahun lalu memperkenalkan setang sepeda balap aneh. Ujung gagang setang mencuat ke atas, mirip tanduk kerbau. Agak berlawanan dengan desain setang sepeda balap biasa. Ia melihat bahwa posisi duduk pembalap yang menggunakan setang melengkung ke bawah itu justru mengurangi laju bersepeda. Di samping itu. pembalap tersiksa karena terlalu membungkuk sehingga beban tekanan bertumpu pada otot leher dan punggung. Untuk menyiasati arus angin dari depan sekaligus membuat pembalap lebih nyaman -- Lennon mengubah setang secara radikal. Pembalap kini memegang setang "Tanduk Kerbau" dalam posisi tangan lurus ke depan dan kedua siku menempel pada dada. Ide pembuatan setang sepeda model baru ini diadaptasi Lennon setelah ia melihat kebiasaan posisi pemain ski dalam nomor downhill. Kedua lengan lurus ke depan dan siku menempel ketat pada dada. Sejumlah atlet Triathlon -- yang mempertandingkan balap renang, sepeda, dan maraton -- yang menggunakan setang "Tanduk Kerbau" ini dapat menambah kecepatan bersepeda. Diperkirakan lebih cepat rata-rata setiap jamnya sampai 2 km dibandingkan menggunakan sepeda balap biasa. Barangkali untuk mempertahankan predikat juara Tour de France, Delgado juga tertarik pada penemuan ini. A.K.S.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus