Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sepasang suami istri asal Skotlandia, Johnny Bacigalupo dan Rob Hussey terpaksa mengganti baterai mobil listrik Tesla Model Y milik mereka setelah digunakan saat kondisi hujan deras. Bahkan mereka harus mengeluarkan biaya 17.374 poundsterling (Rp 332 juta) untuk penggantian baterai tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menyitat laman Carscoops hari ini, Rabu, 18 Oktober 2023, Bacigalupo dan Hussey menjelaskan bahwa masalahnya bermula saat mereka ingin pergi makan malam pada awal bulan ini. Cuaca di Edinburgh, tempat mereka makan malam, saat itu sedang hujan deras.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam kondisi cuaca seperti itu, mereka mengakui bahwa Tesla Model Y yang mereka gunakan masih baik-baik saja saat perjalanan ke restoran. Namun, saat mereka hendak pulang, mobil listrik mereka tidak bisa menyala dan terpaksa diderek. Kendaraan listrik mereka dibawa ke Tesla Edinburgh setelah menunggu truk derek datang selama lima jam.
"Setelah keluhan dari saya, kami menerima telepon yang mengatakan bahwa baterai rusak karena masuknya air dan sayangnya tidak tercakup dalam garansi baterai selama 8 tahun, sehingga harus mengeluarkan biaya perbaikan sekitar 17.500 poundsterling (Rp 334 jutaan)," kata Bacigalupo.
Bacigalupo tidak menyangka bahwa tagihan perbaikannya sebesar itu, padahal dia memperkirakan hanya habis 500 atau 1.000 poundsterling (Rp 9,5 juta - Rp 19 jutaan). Dirinya langsung menghubungi manajer dealer resmi Tesla dan meminta rincian terkait besaran biaya perbaikan tersebut.
"Dia mengatakan kepada saya bahwa ada air di dalam baterai karena cuaca di Skotlandia sangat buruk. Itulah masalahnya. Mereka bilang itu belum tentu salah saya, tapi bukan tanggung jawab Tesla untuk membayar garansi," ujarnya.
Pasangan ini mengakui bahwa beberapa wilayah Skotlandia berada di bawah peringatan cuaca khusus pada pekan lalu. Mereka juga mengatakan bahwa hujan yang turun di Edinburgh bukanlah hal yang aneh di wilayah tersebut. Namun, dirinya mempertanyakan perihal buruknya pengalaman dia saat menggunakan mobil listrik Tesla.
"Sampai saat ini, layanan merupakan bencana serta kekhawatiran akan hal ini sangat menyiksa. Saya berkata kepada manajer, 'jadi, menurut pemahaman saya, Tesla tidak layak digunakan di Skotlandia?'. Katanya, 'jika saya tahu layanan pelanggannya akan sangat buruk, saya tidak yakin saya akan repot-repot membeli mobil itu'," ucap Bacigalupo.
DICKY KURNIAWAN | CARSCOOPS
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto