Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Citroen akan membawa dua model baru ke pasar Indonesia tahun ini. Model itu adalah SUV 7-penumpang dan sebuah hatchback. CEO PT Indomobil National Distributor (Citroen Indonesia), Tan Kim Pauw, menyampaikan bahwa dua model baru itu akan melengkapi jajaran mobil Citroen yang sudah dipasarkan di Indonesia sebelumnya.
"Satu model yang akan dipasarkan nanti sudah diperkenalkan di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) tahun lalu," kata Tan saat dijumpai di kantor baru Citroen di Indomobil Tower, MT Haryono, Jakarta Selatan, Rabu, 24 Januari 2024.
Meski demikian, Tan belum bersedia membocorkan model yang dimaksud.
Tempo memperkirakan model 7-penumpang yang akan diluncurkan adalah Citroen C3 Aircross. Jika benar, model ini akan mengisi segmen Low SUV. A3 Aricross akan bersaing dengan Toyota Rush, Daihatsu Terios, Honda BR-V, Suzuki XL7, Mitsubishi Xpander Cross, dan Hyundai Stargazer X.
Pada 18 Juli 2023, Tempo berkesempatan untuk melihat langsung C3 Aircross di PSA Peugeot Citroen Design Center, Prancis, sebelum menjalani debut di India beberapa bulan setelahnya dan diperkenalkan di GIIAS 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
A3 Aircross dibekali mesin bensin berkapasitas 1.2 liter turbo dengan transmisi manual 6-percepatan. Citroen juga akan menyediakan pilihan transmisi otomatis untuk model ini. Mesin ini menghasilkan daya 110 hp dan torsi maksimum 190 Nm. Citroen mengklaim konsumsi bahan bakarnya mencapai 17,5 km per liter. Kompetitor di kelas ini semua menggunakan mesin berkapasitas 1.5 liter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Eksterior C3 Aircross memiliki panel hitam gloss di bagian depan, diapit oleh desain lampu depan terpisah khas Citroen dengan lampu LED Daytime Running Light (RDL) di sisinya. Kisi-kisi udara di facia depan terlihat dipisahkan garis tebal yang membujur dari sisi kiri ke kanan tepat di tengah grill. Di bawahnya, terdapat fog lamp yang lokasinya persis di bawah LED DRL. Bagian belakang mobil terlihat sangat mirip dengan C3 yang lebih kecil. SUV ini menggunakan velg 4-spoke dual-tone berukuran 17 inci.
Hal yang juga mencolok dari model ini adalah desain dua warna (two tone) antara body dengan bagian atap yang dibuat kontras. Lalu ada moulding hitam berukuran jumbo pada sisi kiri dan kanan pintu.
Kepala Desain Citroen, Pierre Leclercq, ketika itu menyebut moulding jumbo tersebut selain untuk memberikan perlindungan ekstra pada pintu juga menambah kesan C3 Aircross semakin kental sebagai sebuah SUV.
Model ini memiliki dimensi panjang 4.323 mm, lebar 1.796 mm, tinggi 1.669 mm, dan jarak sumbu roda 2.671 mm. Sedangkan ground clearance mencapai 200 mm.
Dimensi ini sedikit lebih pendek dibanding dibanding kompetitor seperti Mitsubishi Xpander Cross dengan panjang 4.595 mm, Toyota Rush (4.435 mm), Suzuki XL7 (4.450 mm), dan Honda BR-V (4.453 mm).
Di bagian interior, C3 Aircross hadir dengan tiga baris kursi. Baris terakhir bisa dilipat atau dilepas seluruhnya. Tata letak dasbor mirip dengan C3 yang sudah terlebih dahulu dipasarkan di Indonesia dan menampilkan sistem infotainment layar sentuh 10,2 inci di bagian tengah. C3 Aircross hadir dengan cluster instrumen digital. AC dengan blower dipasang di bagian atap.
Kursi Baris Ketiga Bisa Dilepas
Insinyur Citroen tampaknya ingin mendesain C3 Aircross sebagai kendaraan multi-fungsi yang tidak hanya menjadi alat transportasi penumpang, tetapi juga barang. Karena alasan itulah insinyur Citroen menghadirkan C3 Aircross dengan konfigurasi tempat duduk modular 5+2.
Kepala Produk dan Strategi Citroen, Laurence Hansen, mengatakan bahwa sebuah mobil dengan spesifikasi seperti C3 Aircross harus dapat difungsikan untuk berbagai keperluan sesuai kebutuhan pengguna.
Kursi baris ketiga, kata dia, bisa dilipat dan bahkan dilepas untuk memaksimalkan ruang bagasi. Caranya, dengan menarik tuas yang berada di bagian bawah kursi. Kursi yang bisa dilepas ini membuat ruang belakang lebih luas dibanding kompetitor yang umumnya kursi bagian belakangnya tidak bisa dilepas. Antara lantai dengan atap juga lebih tinggi dibanding kompetitor.
Jika ingin mengangkut tujuh penumpang, kursi baris ketiga bisa dipasang kembali dengan mudah.
Sedangkan kursi baris kedua dapat dilipat dan didorong hingga rapat dengan kursi baris pertama. "Konfigurasi semacam ini membuat kendaraan menjadi semakin fleksibel untuk digunakan. Bisa untuk sekaligus membawa barang-barang bawaan yang lebih banyak," ujar dia.
Ruang bagasi jumbo ini bisa dimanfaatkan pengguna dengan berbagai profesi untuk membuat barang-barang mereka.
Pilihan Editor: Lawan Toyota Rush Dkk, Citroen C3 Aircross Dijual Rp 300 Jutaan?
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto