Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi diperkirakan melanda hampir seluruh wilayah di Indonesia hingga beberapa bulan ke depan. Kondisi ini membuat jalan raya sering digenangi air hujan. Meski kondisi jalan tergenang cukup dalam, ada saja pengendara sepeda motor yang nekat menerobos. Alhasil, banyak sepeda motor yang mogok. Nah, bicara sepeda motor mogok karena melewati genangan air, sebaiknya perlu diwaspadai. Jangan asal menyalakan sepeda motor karena bisa menyebabkan berbagai kerusakan pada mesin.
Langkah pertama saat motor mogok terendam banjir adalah dengan memeriksa oli mesin. “Jika air banjir masuk ke mesin, oli akan berubah warna menjadi kecoklatan, seperti susu,” kata Dimas Anggoro, mekanik sebuah bengkel di kawasan Jatibening, Pondok Gede, Bekasi, Minggu, 1 Desember 2019.
Menurut Dimas, jika air tidak masuk ke mesin, maka motor bisa kembali dinyalakan. Namun jika masuk, sepeda motor disarankan segera dibawa ke bengkel.
Dimas menambahkan bahwa jika mesin yang terkontaminasi air hujan dipaksa untuk dinyalakan dapat merusak komponen mesin. Jeroan mesin yang paling rentan terimbas adalah piston dengan risiko tergores sangat besar. Karena, lanjut dia, pelumas yang melindungi dinding piston tak lagi mampu bekerja optimal.
Efeknya, lanjtu dia, bongkar jeroan dan perbaikan piston membutuhkan biaya yang tidak murah. “Biayanya bisa mahal, Rp 1,3 hingga Rp 1,5 juta untuk mengganti piston yang rusak,” katanya.
Sementara itu, untuk menguras oli sepeda motor yang mogok usai menerabas banjir jauh lebih murah. Kerusakan mesin juga bisa dicegah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini