Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mobil

Mudik Lintas Jawa - Bali dengan Wuling Almaz RS, Dijamin Antibosan

Wuling Almaz RS memiliki sejumlah fitur hiburan yang mampu memanjakan penumpang ketika digunakan untuk perjalanan jauh seperti mudik Lebaran.

21 Mei 2022 | 06.25 WIB

Wuling Almaz RS/Tempo-Mitra Tarigan
Perbesar
Wuling Almaz RS/Tempo-Mitra Tarigan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Antusias mudik pada 2022, sesuai ekspektasi pemerintah, sangat tinggi. Tidak heran terjadi kemacetan di beberapa daerah, terutama di Jalan Tol Trans Jawa, dari Cikampek hingga Semarang. Namun tingginya kemacetan kali ini ternyata tidak membuat kami bosan. Wuling Almaz RS yang kami gunakan bisa menjaga mood kami selama perjalanan dari Jakarta menuju Bali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mungkin ada yang masih memincingkan mata ketika melihat mobil produsen asal Cina ini, padahal ternyata mobil ini bukan Sport Utility Vehicle (SUV) murahan. Ada beberapa fitur yang membuat Almaz RS ini mampu menjaga antusiasme kami menerjang kemacetan Trans Jawa-Bali. Perjalanan sejauh 3.070 kilometer justru tetap terasa menyenangkan.

Update Terkini Sirkuit Formula E Jakarta:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Mobil seharga Rp 401,2 juta ini digadang sebagai Intelligent Digital Car. WISE atau Wuling Interconnected Smart Ecosystem alasannya. Ada dua fitur utama WISE, yakni Internet of Vehicle (IoV) dan Advanced Driver Assistance System (ADAS).

IoV pada Wuling Almaz RS berisi online navigation, online music hingga fitur untuk menampilkan pesan serta membalas pesan menggunakan voice-to-text dalam bahasa Indonesia.

Walau begitu saya lebih banyak menghubungkan smartphone dengan layar sentuh 10,4 inci dan 9 speaker mewah melalui bluetooth. Layar yang cukup besar ini menjadi pusat pengendalian beragam fitur seperti pengaturan AC, WulingLink, TPMS, pengaturan kendaraan, serta menampilkan fitur 360 cam saat parkir.

Hiburan

Besarnya layar benar-benar membuat kami sekeluarga senang. Ketika mudik, kami membawa anak berusia 5 tahun. Tidak jarang ia gelisah ketika macet tiba. Terkadang untuk menenangkannya, kami memasang chanel youtube kesukaan si kecil di layar monitor yang cukup besar itu.

Dengan seatbelt terpasang, ia pun akan menontonnya dengan tenang dari bangku tengah. Lain waktu kami pun memasang lagu-lagu kesukaan si kecil sehingga ia bisa berjoget menikmati alunan tanpa menghiraukan keramaian jalanan di tengah kemacetan itu.

Sebagai informasi, kemacetan sempat terjadi di tol Cikampek hingga Cirebon. Jarak Jakarta - Semarang yang seharusnya bisa ditempuh dalam 5 jam saja, terpaksa kami lewati dalam 12 jam. Bayangkan apa yang terjadi bila mood kami tidak terjaga.

Voice command yang menggunakan bahasa Indonesia menurut kami juga salah satu fitur menarik dari Wuling Almaz RS ini. Setiap kami menekan tombol starter, pasti kami disapa dengan "Selamat Pagi, Pak Bos" oleh Wuling.

Ketika biasanya voice command di beberapa mobil menggunakan bahasa Inggris, Wuling sudah menggunakan bahasa Indonesia. Sayang, Wuling sepertinya masih gender bias. Karena adik perempuan saya yang lebih sering membawa Wuling Almaz RS ini terpaksa sedikit kecewa karena harus selau dipanggil "Pak", alih-alih "Bu" oleh Wuling.

Voice command ini memungkinkan pengguna menyalakan, mematikan, atau mengoperasikan berbagai fitur kendaraan. Seperti pendingin udara, jendela, panoramic sunroof, akses fitur hiburan seperti musik atau radio, melakukan panggilan telepon, menjalankan aplikasi Wuling Link, mengatur besaran volume suara, serta menanyakan tanggal dan waktu saat ini.

Kami menggunakan perintah suara dengan kata kunci "Halo Wuling" dan dilanjutkan dengan perintah yang diinginkan. Ketika mendengar suara orang dewasa, presisi Wuling Almaz RS mengikuti perintahnya cukup tinggi. Namun ketika diperintah oleh suara anak kecil, Wuling ogah patuh. Jawaban Wuling ketika pelafalan perintahnya tidak jelas, ia akan menjawab "Maaf, bisa diulang" atau "Maaf, saya bingung".

Keamanan

Dari segi keamanan, Wuling Almaz RS juga menawarkan beberapa kecanggihan yang mengutamakan keselamatan. Pertama adalah sensor yang bisa mendeteksi situasi lingkungan mobil. Ketika kami lari dengan kecepatan 120 KM /Jam di jalan tol yang sedang lengang, Wuling akan selalu berbunyi setiap kami menginjak garis marka jalan untuk pindah jalur. Alarm itu tentu bentuk peringatan dari Wuling agar sopir bisa lebih waspada.

Wuling pun akan berbunyi ketika kami berlari dengan kecepatan sedang, namun jarak antara mobil kami dengan mobil kanan kiri maupun depan kami terlalu dekat. Biasanya alarm Wuling akan mengingatkan agar kami lebih menjaga jarak aman antar kendaraan. Ketika kami mengalami kemacetan di kawasan Kintamani, Bali pun, Wuling berbunyi ketika jarak antara mobil terlalu dekat. Hal itu membuat kami lebih awas dengan keamanan mobil.

Wuling Almaz RS/Tempo-Mitra Tarigan

Memarkir mobil juga bisa lebih mudah dengan bantuan sensor itu. Salah satu hotel kami di Bali memilih parkir di bawah tanah. Namun ketika memasuki area parkir, jalan turunannya cukup sempit. Di layar sentuh, kita bisa melihat bagaimana kondisi sekitar mobil. Layar akan memperlihatkan kondisi mobil bagian belakang, keseluruhan dari atas, serta dari samping.

Kepintaran Almaz RS pun tidak main-main demi menjaga keamanan. Pernah dalam salah satu pengalaman kami memarkir mobil di parkiran, mobi ini tiba-tiba mengerem sendiri tanpa kami menginjak pedal rem. Hal itu terjadi ketika jarak mobil kami sudah terlalu dekat dengan dinding parkiran yang ada di depan kami.

Wuling merasakan bahaya itu sehingga secara otomatis mengerem sendiri. Rem otomatis juga sempat terjadi ketika kami mengalami kemacetan. Kami sedikit kaget karena dari posisi jalan, mobil bisa tiba-tiba berhenti total dengan sendirinya tanpa kami harus menginjak pedal rem karena mengikuti kendaraan di depan. Saat kendaraan di depan jalan, mobil jalan lagi otomatis.

Almaz RS dibekali segudang fitur keselamatan berkendara termasuk Electronic Stability Control (ESC). Hill Hold Control (HHC), Emergency Stop Signal, rem ABS, EBD dan BA, hingga kamera parkir 360 derajat bukti kepedulian Wuling terhadap keselamatan penghuni kabin Almaz RS.

Selama perjalanan kami 2 pekan sejak 28 April - 10 Mei 2022, kemacetan hanya terjadi pada awal perjalanan. Namun ketika jalan pulang, beberapa kali kami melintasi tol dalam kecepatan tinggi. Dan beruntung dengan kecepatan 120 Km/jam, setir cukup stabil dan bisa menjaga keseimbangan. Penumpang belakang pun tidak terlalu merasakan goncangan.

Tidak jarang kami melewati jalan dengan elevasi tinggi. Salah satunya terjadi di kawasan Tembalang Kota Semarang, dan juga di kawasan Kintamani Kabupaten Bangli, Bali. Ketika beberapa kali terjadi kemacetan saat turunan mobil Wuling bisa saja berhenti otomatis ketika sensor mobil mendeteksi jarak yang terlalu dekat dengan mobil depan.

Lampu Wuling juga memberikan keamanan tersendiri. Saat itu terjadi ketika kami baru menyeberang antara Pulau Jawa dan Pulau Bali. Kami melewati jalan dari Pelabuhan Gilimanuk ke Kota Denpasar setelah Maghrib. Rute di kawasan itu banyak belokan tajam. Tantangan lain saat melewati rute itu kurangnya penerangan.

Lampu jalan di kawasan itu sangat minim dan tidak ada tambahan lampu selain lampu mobil, karena kanan kiri jalan adalah sawah dan dekat pantai. Biasanya kami menggunakan lampu dengan jarak dekat karena sudah banyak mobil yang ikut melintas dan membantu penerangan jalan kami.

Hari itu, ada beberapa daerah yang jalannya sepi, dan Wuling tanpa diperintah tiba-tiba menyalakan lampu jarak jauh. Hal itu tentu saja membantu supir melihat kondisi jalanan yang lebih jauh di dari mobil.

Luasnya Kabin

Mudik identik dengan membawa banyak barang. Luasnya kabin Wuling Almaz RS memberikan keuntungan tersendiri bagi kami. Kabin yang luas benar-benar memuat berbagai barang dan perintilan yang kami bawa. Ada 5 orang anggota keluarga kami yang mudik kali ini di Wuling dengan 7-seater. Kursi baris ketiga kami tidurkan untuk mengakomodasi ruang bagasi agar lebih luas. Kami membawa 5 tas berukuran sedang, dan 2 ransel, 1 koper sedang, serta tas berisi camilan yang memenuhi bagasi.

Tempat duduk baris dua juga sangat luas. Keluarga kami yang bertubuh besar merasa nyaman pulang kampung sambil menikmati pantai di Bali dengan tempat luas itu. Mesin mobil dengan 1.500cc turbo terasa tetap nyaman saat dibawa melewati berbagai model jalan saat mudik. Penyaluran tenaga dari transmisi matic CVT ke roda depan terasa halus, dan tetap responsif walau diisi muatan yang cukup banyak.

Wuling Almaz RS/Tempo-Mitra Tarigan

Sebagai informasi, kami mengambil jalur utara ketika menuju Bali. sejak masuk pintu tol Kebanyakan tol yang kami lewati hingga keluar pintu tol Probolinggo Timur, Jawa Timur. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan tanpa tol hingga menuju Pelabuhan Ketapang. Di Bali sendiri kami jalan-jalan ke kawaasan Sanur dan Kintamani hingga ke Nusa Dua.

Ketika kembali ke Pulau Jawa, setelah menyeberang Ketapang - Gilimanuk, kami mengambil jalur tengah dan melewati Banyuwangi, Jember hingga Malang. Dari Kota Apel itu, kami pun melanjutkan lewat tol hingga Jakarta. Semua perjalanan itu menghabiskan 328 liter bensin atau seharga Rp 2,5 juta.

Wuling Almaz RS menawarkan teknologi kekinian seperti di mobil kelas premium. Yang pasti, Anda masih bisa tetap terhibur walau harus melewati berbagai kemacetan ketika pulang ke kampung halaman.

Rival

Wuling Almaz RS mengisi segmen SUV medium. Sejumlah rival bertarung di segmen ini seperti Honda CR-V, DFSK Glory i-Auto, MG HS, hingga Mazda CX-5. Almaz RS juga bisa menjadi alternatif SUV di bawah Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero Sport, maupun si bongsor Hyundai Palisade. 

Baca juga: Mudik Naik Toyota C-HR Hybrid, 43 Liter Bensin Jakarta-Solo PP

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus