Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
LEWAT tengah malam, telepon seluler Mohammad Ubaibillah tiba-tiba berbunyi. Pria 28 tahun yang baru saja terlelap itu bergeming. Sekali, dua kali, Ubai masih tetap tak beranjak dari peraduan. Lima belas menit kemudian, ketika suara telepon itu makin mengganggu, baru dia bereaksi.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo