Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Garuda Indonesia meminta maaf atas keterlambatan penerbangan jemaah haji Embarkasi Solo menuju tanah suci yang tertunda hingga empat jam. Vice President Umrah dan Haji Garuda Indonesia, Ubay Ihsandi, menyampaikan permintaan maaf saat keberangkatan jemaah haji kloter 43 Embarkasi Solo (SOC-43) di Gedung Muzdalifah, Asrama Haji Donohudan, Jumat, 24 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami mohon maaf atas keterlambatan penerbangan beberapa kloter jemaah haji Embarkasi Solo. Untuk kloter 43 ini armada sudah siap berangkat sore ini,” kata Ubay dikutip dari keterangan tertulis Kementerian Agama, Sabtu, 25 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ubay mengatakan Garuda menampung keluhan jemaah haji untuk meningkatkan layanan Garuda. Maskapai pelat merah ini bakal memperbaiki pelayanan di pesawat dan di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Di samping itu, Garuda akan memberikan kompensasi kepada jemaah haji ketika sampai di Bandara King Abdul Aziz Jeddah. “Setiap jemaah nanti akan kami berikan kompensasi saat landing di Bandara King Abdul Aziz Jeddah,” kata Ubay.
Sebelumnya lebih dari seribu jemaah haji Embarkasi Solo yang tergabung dalam kloter 41, 42, dan 43 terpaksa menunda keberangkatannya akibat armada Garuda yang mengalami kerusakan belum siap untuk terbang.
Kementerian Agama telah menyampaikan surat pernyataan kecewa dan protes keras kepada Garuda. Kemenag meminta Garuda Indonesia untuk segera bertindak profesional melakukan perbaikan kinerja agar masalah penerbangan jemaah haji Indonesia tidak terus berulang. Sebab, keterlambatan penerbangan akan berdampak pada layanan lainnya, termasuk juga pada perasaan jemaah haji Indonesia.
Keterlambatan ini disebabkan kerusakan mesin pesawat Garuda Indonesia dan penundaan berlangsung hingga empat jam. Rencananya, SOC 41 berangkat pukul 07.40 WIB, Kamis, 23 Mei 2024. Saat itu, posisi jemaah sudah berada di lokasi fastrack Bandara Solo. Namun pesawat mengalami kerusakan mesin. Lalu jemaah dikembalikan ke asrama haji karena perbaikan diperkirakan waktu yang lama.
“Kami tegur keras ke Garuda. Saya mendapat laporan bahwa jemaah haji SOC-41 marah besar dan kecewa dengan layanan Garuda Indonesia. Delay sampai empat jam,” terang Sekretaris Jenderal Kemenag M Ali Ramdhani di Jakarta, 23 Mei 2024.
Setelah tertunda, jemaah SOC 41 akhirnya diberangkatkan dengan pesawat yang seharusnya dipakai oleh SOC-42, pukul 12.17 WIB. Menurut Ali, ini solusi instan yang diberikan Garuda, tetapi memunculkan masalah baru terkait dengan keberangkatan jemaah SOC-42.
“Delay ini memunculkan efek domino. Karena SOC-41 terbang dengan pesawat yang seharus memberangkatkan SOC 42, maka keberangkatan SOC-42 juga tertunda, bahkan hingga sampai tujuh jam,” jelas Ali.
SOC-42 dijadwalkan berangkat Kamis, 23 Mei 2024 pukul 17.30. Namun tertunda hingga tujuh jam sebelum terbang. Keterlambatan juga berdampak ke SOC-43. Kloter ini terpaksa menunggu selama satu hari dari jadwal yang rencananya berangkat Kamis malam pukul 24.00
“Saya mendapat laporan keterlambatan keberangkatan SOC-43 sampai 17 jam,” kata Sekjen Kementerian Agama ini.