Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

20 Peristiwa Sejarah Indonesia, Sejak Era Penjajahan hingga Reformasi

Peristiwa sejarah Indonesia mencerminkan perjuangan panjang, semangat persatuan, dan pengorbanan yang tak ternilai

4 Desember 2024 | 22.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, JAKARTA - Sebagai negara kepulauan yang kaya akan budaya dan sumber daya alam, Indonesia memiliki sejarah panjang yang penuh dengan peristiwa penting. Dari zaman kerajaan hingga era modern, berbagai peristiwa telah membentuk identitas dan perjalanan bangsa Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Peristiwa sejarah Indonesia mencerminkan perjuangan panjang, semangat persatuan, dan pengorbanan yang tak ternilai. Tak hanya menjadi pengingat masa lalu, berbagai peristiwa sejarah Indonesia juga menjadi pembelajaran berharga untuk generasi masa depan. Untuk itu, berikut adalah deretan peristiwa sejarah yang berpengaruh besar bagi perkembangan Indonesia.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini


1. Kedatangan Bangsa Eropa

Peristiwa sejarah Indonesia yang pertama adalah datangnya bangsa Eropa ke tanah air. Portugis menjadi bangsa Eropa pertama yang tiba di Nusantara, yakni di Malaka pada 1509. Meski sempat terusir, Portugis kembali pada 1511 di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque dan berhasil merebut Malaka.  


2. Berdirinya VOC

Pada 1596, Belanda menyusul melalui ekspedisi Cornelis de Houtman di Banten. Tahun 1602, Belanda mendirikan Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC), yang kemudian menguasai perdagangan rempah-rempah. VOC dibubarkan pada 1799 dan digantikan oleh pemerintahan Belanda, meskipun sempat ada masa pendudukan Prancis dan Inggris.  


3. Berdirinya Budi Utomo (1908) 

Pada tahun 1908, Dr. Wahidin Sudirohusodo mempelopori berdirinya Budi Utomo, sebuah organisasi kepemudaan yang menjadi tonggak kebangkitan nasional. Anggota organisasi ini berasal dari kalangan intelektual Jawa, khususnya mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen).

4. Sumpah Pemuda (1928)

Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928 menjadi simbol persatuan bangsa. Para pemuda dari berbagai wilayah di Nusantara menyatakan tekad untuk bersatu, bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu, yakni Indonesia. Pada momen tersebut, lagu Indonesia Raya karya Wage Rudolf Supratman diperkenalkan untuk pertama kalinya.  


5. Penjajahan Jepang (1942)

Pada tahun 1942, Jepang menduduki Indonesia setelah Belanda menyerah melalui Perjanjian Kalijati. Meskipun masa pendudukan Jepang relatif singkat, perubahan besar terjadi dalam perjuangan kemerdekaan, termasuk pembentukan BPUPKI.  


6. Soekarno Memperkenalkan Pancasila

Pada 1 Juni 1945, Soekarno memperkenalkan konsep dasar negara Indonesia yang diberi nama Pancasila. Sebelumnya, Jepang berjanji memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dengan membentuk Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), yang menggelar sidang perdana pada 29 Mei 1945.

7. Peristiwa Rengasdengklok 

Meskipun Jepang telah berjanji memberikan kemerdekaan, kelompok pemuda tidak sepakat dengan janji tersebut. Mereka mendesak Soekarno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan tanpa bergantung pada Jepang. Kemudian pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945, para pemuda membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok. Langkah ini dilakukan untuk mendesak Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan.


8. Proklamasi Kemerdekaan (1945)

Pada 17 Agustus 1945, Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Momen ini menjadi tonggak berakhirnya penjajahan di Indonesia dan awal perjuangan mempertahankan kedaulatan melalui jalur diplomasi dan militer.  


9. Pertempuran Ambarawa (Oktober 1945)

Pada 20 Oktober 1945, pasukan Sekutu yang dipimpin Brigjen Bethel tiba di Semarang. Ketika mereka bergerak menuju Magelang, masyarakat melancarkan serangan yang memicu kerusuhan. Di bawah komando Kolonel Sudirman, pasukan TKR mengejar dan mengepung pasukan Sekutu, yang memicu pertempuran selama empat hari, dari 12 hingga 15 Desember 1945, yang dikenal sebagai 'Palagan Ambarawa.'


10. Pertempuran Surabaya (10 November 1945)

Brigjen AWS Mallaby bersama pasukan Sekutu tiba di Surabaya pada 25 Oktober 1945, memicu pertempuran sengit antara rakyat Surabaya dan pasukan Sekutu. Dalam pertempuran tersebut, AWS Mallaby tewas. Pertempuran ini menjadi simbol keberanian rakyat Indonesia melawan penjajahan. 

Dengan semangat yang dikobarkan oleh Bung Tomo, rakyat Surabaya tidak gentar menghadapi pasukan lawan. Puncaknya terjadi pada 10 November 1945, ketika rakyat Indonesia berhasil memenangkan pertempuran besar tersebut. Karena itulah, tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan.  

11. Pertempuran Bandung Lautan Api (23 Maret 1946)

Bandung Lautan Api merupakan salah satu pertempuran paling terkenal dalam sejarah perjuangan Indonesia. Konflik ini bermula ketika pasukan Sekutu, yang didukung oleh NICA, tiba di Bandung pada 13 Oktober 1945 dan mengeluarkan ultimatum agar para pejuang meninggalkan wilayah Bandung Utara. Namun, para pejuang menolak mematuhi perintah tersebut.  

Tentara Republik Indonesia (TRI) akhirnya memutuskan untuk mengosongkan Bandung. Sebelum meninggalkan kota, pada 23-24 Maret 1946, para pejuang melakukan serangan terhadap pos-pos Sekutu dan membakar kota Bandung, sehingga menciptakan pemandangan kota yang berubah menjadi lautan api.


12. Peristiwa Merah Putih Manado 1946

Peristiwa Merah Putih terjadi pada 14 Februari 1946 di Teling, Manado, ketika rakyat Sulawesi Utara menyerbu markas militer Belanda. Sebagai bentuk perlawanan, mereka merobek bendera Belanda yang berwarna merah, putih, dan biru, sehingga hanya menyisakan warna merah dan putih. Bendera merah putih tersebut kemudian menjadi simbol nasional Indonesia.


13. Perjanjian Linggarjati (15 November 1946)

Perjanjian Linggarjati merupakan upaya diplomasi pertama antara Indonesia dan Belanda setelah kemerdekaan. Perjanjian ini disepakati di Kuningan, Jawa Barat, pada 10-15 November 1946 dan disahkan 25 Maret 1947.   Indonesia diwakili Sutan Sjahrir, sedangkan Belanda diwakili Prof. Schermerhorn. Hasilnya, Belanda mengakui secara de facto wilayah Indonesia meliputi Jawa, Sumatra, dan Madura, dengan Indonesia menjadi bagian dari negara federal Republik Indonesia Serikat.


14. Pemberontakan DI/TII (1948-1949)

Selain menghadapi Agresi Militer Belanda II, Indonesia juga menghadapi Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII), konflik politik pertama setelah kemerdekaan. Dipimpin oleh Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo, gerakan ini bertujuan menjadikan Indonesia sebagai negara Islam. Pemberontakan bermula di Jawa Barat dan meluas ke Jawa Tengah, Aceh, Sulawesi Selatan, serta Kalimantan Selatan.  


15. Konferensi Meja Bundar (2 November 1949)

Sebagai tindak lanjut dari Perundingan Roem-Royen, Konferensi Meja Bundar (KMB) digelar di Den Haag, Belanda, pada 23 Agustus hingga 2 November 1949. KMB membahas penyerahan kedaulatan Indonesia dan penarikan tentara Belanda.

16. Belanda Mengakui Kedaulatan RI  

Pada 27 Desember 1949, Belanda secara resmi mengakui kedaulatan Indonesia. Pengakuan ini terjadi baik di Amsterdam maupun di Indonesia. Di Indonesia, pengakuan tersebut diwakili oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX, sementara Belanda diwakili oleh Wakil Tinggi Mahkota Belanda, AHJ Lovink. Di Belanda, Indonesia diwakili oleh Mohammad Hatta, dan Belanda diwakili oleh Ratu Juliana.


17. Indonesia Menjadi Anggota PBB (1950)

Pada 28 September 1950, Indonesia resmi menjadi anggota ke-60 PBB setelah pengakuan Belanda dalam Konferensi Meja Bundar. Namun, Indonesia keluar dari keanggotaan PBB pada 7 Januari 1965 setelah konfrontasi dengan Malaysia, sebelum kembali bergabung pada 1966.


18. Gerakan 30 September (1965)

Gerakan 30 September (G30S/PKI) merupakan peristiwa kelam dalam sejarah Indonesia. Pada malam itu, enam jenderal TNI diculik dan satu perwira dibunuh oleh kelompok yang diduga berhubungan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Peristiwa ini menandai berakhirnya Orde Lama dan awal dari Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto.


19. Reformasi 1998

Reformasi 1998 adalah gerakan rakyat yang menggulingkan pemerintahan Orde Baru setelah lebih dari 30 tahun dipimpin oleh Presiden Soeharto. Krisis ekonomi, politik, dan sosial di akhir 1990-an memicu gerakan ini, yang menghasilkan perubahan besar seperti pembatasan masa jabatan presiden, desentralisasi kekuasaan, dan kebebasan pers.


20. Kemerdekaan Timor Leste (2002)

Timor Leste meraih kemerdekaan pada 20 Mei 2002 setelah sebelumnya menjadi provinsi Timor Timur sejak 1976. Di bawah kepemimpinan B.J. Habibie, sebuah referendum diadakan pada 30 Agustus 1999 untuk menentukan status Timor Timur. Hasilnya, mayoritas rakyat Timor Timur memilih merdeka. Setelah itu, pada 20 Mei 2002, Timor Leste diakui sebagai negara merdeka dengan ibu kota Dili.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus