Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Difabel

3 Jenis Ablasio Retina yang Berisiko Memicu Kehilangan Penglihatan

Penting untuk mengetahui apa saja jenis ablasio retina sebelum berkonsultasi dengan optalmologis atau dokter spesialis mata.

30 Januari 2022 | 16.23 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi wanita bermata cokelat. Pixabay.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ablasio retina merupakan salah satu kondisi kelainan mata yang dapat memicu kehilangan kemampuan penglihatan total dan permanen. Ablasio retina juga dikenal dengan istilah retinal detachment.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ablasio retina adalah rusak atau lepasnya lapisan retina yang berfungsi menangkap rangsang cahaya pada mata kemudian meneruskannya ke otak. Menurut keterangan resmi National Eye Institute Amerika, seseorang yang telah terdiagnosa mengalami ablasio retina harus segera menjalani pengobatan agar tidak terjadi kebutaan permanen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebab itu, penting untuk mengetahui apa saja jenis ablasio retina sebelum berkonsultasi dengan optalmologis atau dokter spesialis mata. Berikut tiga jenis ablasio retina yang paling umum dijumpai:

  • Ablasio retina regmatogenosa
    Ablasio retina regmatogenosa merupakan tipe ablasio retina yang paling umum terjadi. Ablasio retina regmatogenosa adalah kerusakan pada retina. Kerusakan ini bisa berupa robek, pecah, atau terdapat cairan seperti gel di tengah mata yang akan berpindah ke belakang retina. Gel yang disebut vitreous itu mendorong retina menjauh dari bagian belakang mata dan dapat mengakibatkan retina terlepas.

    Salah satu penyebab paling umum Ablasio retina regmatogenosa adalah proses Penuaan. Penyebab ablasio retina regmatogenosa biasanya karena bertambah usia. Vitreous di mata dapat berubah tekstur dan mengalami penyusutan. Terkadang, saat menyusut, vitreous dapat menarik retina dan merobeknya. Penyebab ablasio retina regmatogenosa lainnya, yakni cedera mata, operasi mata, dan rabun jauh.

  • Ablasio retina traksi
    Ablasio retina traksi terjadi jika jaringan parut pada retina menarik retina menjauh dari bagian belakang mata. Penyebab paling umum ablasio retina traksi adalah retinopati diabetik yaitu suatu kondisi mata pada penderita diabetes.

    Retinopati diabetik merusak pembuluh darah di retina dan dapat melukai retina. Bekas luka yang semakin besar dapat menarik retina dan melepaskannya dari bagian belakang mata. Lantaran itu, jika seseorang memiliki diabetes, penting untuk menjalani pemeriksaan pelebaran pupil mata yang komprehensif setidaknya setahun sekali.

    Pengidap diabetes harus menjaga kadar gula darah tetap stabil agar tidak berimplikasi pada organ tubuh laninya. Penyebab lain ablasio retina traksi adalah penyakit mata, infeksi mata, dan pembengkakan pada mata.

  • Ablasio retina eksudatif
    Ablasio retina eksudatif terjadi ketika cairan menumpuk di belakang retina. Meski begitu, pada mata yang mengalami ablasio retina eksudatif tidak ada robekan di retina. Kondisi ini terjadi lantaran banyaknya cairan yang terperangkap di belakang retina, sehingga mendorong retina menjauh dari bagian belakang mata dan mengakibatkan retina terlepas.

    Penyebab paling umum ablasio retina eksudatif adalah kebocoran pembuluh darah atau pembengkakan di bagian belakang mata. Ada pula beberapa penyebab pembuluh darah bocor atau bengkak, yakni cedera atau trauma pada mata, degenerasi makula terkait usia atau AMD, tumor mata, penyakit yang menyebabkan peradangan mata, dan Coats atau kelainan mata yang termasuk penyakit langka.

Baca juga:
Perlunya Pemeriksaan Mata Anak sejak Dini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus