RATIH Suhardjo, 19, sebenarnya ingin menaati hukum. Selasa malam, pekan lalu, ia bersama temannya, Vivi, keluar rumah mengendarai mobil. Pelajar SMA Tarakanita itu hendak belajar di rumah seorang teman. Tapi, baru beberapa meter mobil melaju dari rumahnya di Jalan Iskandarsyah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tiba-tiba kendaraannya distop petugas polantas yang naik sepeda motor. Mengira salah jalan, Ratih segera menyodorkan SIM A dan STNK, yang segera diterima petugas tadi. Tak dinyana, lewat kaca mobil yang sedikit terbuka, "petugas polantas" itu menjulurkan laras pistol ke arah Ratih. "Saya 'nggak tahu, apa itu pistol beneran atau cuma mainan," katanya kepada TEMPO kemudian. Ratih gemetaran. Ia melepas gelang dan kalung emas yang dikenakannya. Menurut Ratih, seorang temannya - juga pelajar SMA Tarakanita - beberapa waktu lalu pernah mengalami nasib yang sama: ditodong seseorang berseragam polantas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini