Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bakal Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil, merespons soal penolakan yang diterimanya dari sejumlah warga Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satunya datang dari jemaah dalam acara haul Al Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad atau Mbah Priok, di Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Kamis pekan lalu. Ridwan Kamil juga belum diterima oleh pihak klub sepak bolah Jakmania atau Persija Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ridwan Kamil mengatakan kedatangannya dengan bakal calon wakil gubernur Suswono ke makam Mbah Priok itu punya niat baik, dan bukan tanpa permisi.
“Datang juga kulonuwun,” katanya, seusai pertemuannya dengan eks Gubernur DKI Sutiyoso di Bekasi pada Kamis, 12 September 2024.
Mantan Gubernur Jawa Barat ini melanjutkan, saat kedatangannya ke Jakarta Utara itu ia sudah menyampaikan tujuannya, yaitu ingin belajar dan mengetahui apa saja masalah di wilayah dan kelompok tersebut.
Ridwan Kamil juga tidak terlalu mempermasalahkan penolakan itu. Sebab dirinya sudah menjalani 2 kali kontestan Pilkada, di mana dinamika tidak disukai kerap terjadi. “Jadi ya dibawa santai aja,” kata dia.
Dalam video yang beredar di media sosial, Ridwan Kamil tampak mendatangi kawasan Makam Mbah Priok. Saat berada di podium, Ridwan Kamil pun mendapat teriakan-teriakan dari pengunjung. "Turun, turun," kata seseorang yang terdengar dalam video tersebut.
Suara pria itu pun menyebut nama Anies Baswedan. "Priok bukan rumah ente, pulang, pulang," kata pria yang terdengar dalam video tersebut.
Ridwan Kamil dan Suswono maju di Pilkada Jakarta diusung oleh koalisi gemuk 12 partai. Ia berpasangan dengan politikus PKS Suswono. Sebelumnya PKS sudah menetapkan nama Anies Baswedan berpasangan dengan kader mereka M Sohibul Iman.
Namun PKS berbalik arah di tengah jalan. Mereka memilih bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Ridwan Kamil. Padahal saat itu elektabilitas Ridwan Kamil jauh di bawah Anies.
Ridwan Kamil-Suswono akan menghadapi Pramono Anung-Rano Karno dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana di Pilkada Jakarta 2024.